Bab Pendahuluan Tugas Akhir / Skripsi Jurusan Ekonomi 
Managemen dengan Judul : Pengaruh Pengendalian Internal Dan Kesesuaian 
Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pada Perusahaan 
Ritel
Kecurangan akuntansi telah berkembang di berbagai negara, termasuk di
 Indonesia. Di USA kecurangan akuntansi telah berkembang secara luas. 
Spathis (2002) menjelaskan bahwa di USA kecurangan akuntansi menimbulkan
 kerugian yang sangat besar di hampir seluruh industri. Kerugian dari 
kecurangan akuntansi di pasar modal adalah menurunnya akuntabilitas 
manajemen dan membuat para pemegang saham meningkatkan biaya monitoring 
terhadap manajemen. Pada umumnya kecurangan akuntansi berkaitan dengan 
korupsi. Dalam korupsi, tindakan yang lazim dilakukan diantaranya adalah
 memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Tindakan ini merupakan bentuk kecurangan akuntansi.
Indonesia termasuk negara dengan peringkat korupsi tertinggi di dunia (Transparancy International,
 2005). Di Indonesia, kecurangan akuntansi dibuktikan dengan adanya 
likuidasi beberapa bank, diajukannya manajemen BUMN dan swasta ke 
pengadilan, kasus kejahatan perbankan, manipulasi pajak, korupsi di 
komisi penyelenggara pemilu, dan DPRD. Meski kecurangan akuntansi diduga
 sudah menahun, namun di Indoonesia belum terdapat kajian teoritis dan 
empiris secara komprehensif. Oleh karenanya fenomena ini tidak cukup 
hanya dikaji oleh ilmu akuntansi, tetapi perlu malibatkan disiplin ilmu 
yang lain.
Keinginan yang tidak sama antara manajemen dan pemegang saham 
menimbulkan kemungkinan manajemen bertindak merugikan pemegang saham, 
antara lain berperilaku tidak etis dan cenderung melakukan kecurangan 
akuntansi.
Menurut Shivdasani seperti yang dikutip oleh Wilopo (2006) 
menjelaskan bahwa prinsipal dapat memecahkan permasalahan kecurangan 
akuntansi dengan memberi kompensasi yang sesuai kepada agen, serta 
mengeluarkan biaya monitoring. Untuk mendapatkan hasil monitoring yang 
baik, diperlukan pengendalian internal perusahaan yang efektif.
Ikatan Akuntan Indonesia seperti yang dikutip oleh Wilopo (2006) menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai :
- Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan
 - Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva (seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
 
Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan 
dengan berbagai cara, termasuk penggelapan tanda terima barang/uang, 
pencurian aktiva, atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar barang
 atau jasa yang tidak diterima oleh entitas. Perlakuan tidak semestinya 
terhadap aktiva dapat disertai dengan catatan atau dokumen palsu atau 
yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu atau lebih individu diantara 
manajemen, karyawan, atau pihak ketiga. Dari perspektif kriminal, 
kecurangan akuntansi dikategorikan sebagai kejahatan kerah putih (white-collar crime). 
 Kejahatan kerah putih dalam dunia usaha diantaranya berbentuk salah 
saji atas laporan keuangan, manipulasi di pasar modal, penyuapan 
komersial, penyuapan dan penerimaan suap oleh pejabat publik secara 
langsung atau tidak langsung, kecurangan atas pajak, serta 
kebangkrutan..
Menurut Abbot et al seperti yang dikutip oleh Wilopo (2006) 
menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif mengurangi 
kecenderungan kecurangan akuntansi.
Jika suatu sisitem pengendalian internal lemah maka akan 
mengakibatkan kekayaan perusahaan tidak terjamin keamananya, informasi 
akuntansi yang ada tidak teliti dan tidak dapat dipercaya, tidak efisien
 dan efektifnya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan serta tidak 
dapat dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang ditetapkan. Dengan adanya
 pengendalian wewenang oleh pemilik kepada pengelola, maka fungsi 
pengendalian semakin bertambah penting. Hal ini untuk menentukan apakah 
tugas dan wewenang yang didelegasikan telah dilaksankan sesuai dengan 
rencana yang ditetapkan. Proses pengendalian intern tersebut dilakukan 
oleh pihak manajemen yang bertanggung jawab untuk melindungi dan 
mangamankan harta perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggali pesepsi para manajer 
supermarket dan karyawan bagian keuangan pada perusahaan ritel di kota 
Manado, kota Tomohon dan kota Bitung untuk mengetahui kecenderungan 
kecurangan akuntansi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 
Faktor-faktor ini terdiri dari pengendalian internal dan kesesuaian 
kompensasi.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis memberi judul 
penelitian ini Pengaruh Pengendalian Internal dan Kesesuaian Kompensasi 
terhadap Kecandrungan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Ritel di kota
 XYZ.
| Download File Lengkapnya... |
| Download File Lengkapnya... |
Comment With Facebook!
Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Pengaruh Pengendalian Internal Dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pada Perusahaan Ritel





21.00
Unknown
 Posted in:  
0 komentar:
Posting Komentar