A. Latar Belakang KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu menghadapi banyak
permasalahan. Permasalahan-permasalahan itu tentu saja tidak semuanya
merupakan permasalahan matematis, namun matematika memiliki peranan
yang sangat sentral dalam menjawab permasalahan keseharian itu (Suherman,
2003:65). Ini berarti bahwa matematika sangat diperlukan oleh setiap orang
dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu memecahkan permasalahan.
Oleh karena itu, tidak salah jika pada bangku sekolah, matematika menjadi
salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan dari bangku taman kanak-
kanak hingga perguruan tinggi. Namun, pada kenyataannya masih ada
sebagian siswa yang merasa kesulitan dalam belajar matematika.
Orientasi pendidikan kita mempunyai ciri cenderung memperlakukan
siswa berstatus sebagai obyek; guru berfungsi sebagai pemegang otoritas
tertinggi keilmuan dan indoktriner; materi bersifat subject-oriented dan
manajemen bersifat sentralis. Orientasi pendidikan yang demikian
menyebabkan praktik pendidikan kita mengisolir diri dari kehidupan nyata
yang ada di luar sekolah, kurang relevan antara apa yang diajarkan di sekolah
dengan kebutuhan pekerjaan, terlalu terkonsentrasi pada pengembangan
intelektual yang tidak sejalan dengan pengembangan individu sebagai satu
kesatuan yang utuh dan berkepribadian.
Dengan demikian, tidak berlebihan kiranya apabila pemecahan
masalah seyogyanya dikembangkan dalam kegiatan belajar-mengajar di
sekolah-sekolah. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kemampuan
pemecahan masalah itu dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar
matematika. Ketrampilan memecahkan masalah harus dimiliki oleh siswa dan
ketrampilan ini akan dimiliki siswa apabila guru mengajarkan dan
menstimulus kemampuan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran matematika.
Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang
bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami
kesulitan dalam matematika (Sudharta, 2004). Rendahnya kemampuan
matematika siswa disebabkan oleh faktor siswa yaitu mengalami masalah
secara komprehensif atau secara parsial dalam matematika. Selain itu, belajar
matematika siswa belum bermakna. Kenyataan ini masih belum sesuai dengan
apa yang diinginkan dalam Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yaitu agar siswa memiliki kemampuan memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
(Depdiknas, 2003:4).
Pembelajaran sejauh ini masih didominasi oleh guru, siswa kurang
dilibatkan sehingga terkesan monoton dan timbul kejenuhan pada siswa.
Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) adalah suatu teori dalam
pendidikan matematika yang dikembangkan pertama kali di negeri Belanda. Teori ini berdasarkan pada ide bahwa matematika adalah aktivitas manusia
dan matematika harus di hubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan
sehari-hari siswa sebagai suatu sumber pengembangan dan sebagai area
aplikasi melalui proses matematisasi baik horizontal maupun vertikal.
Dunia riil adalah segala sesuatu di luar matematika. Ia bisa berupa
mata pelajaran lain selain matematika atau bidang ilmu yang berbeda dengan
matematika atau pun kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar kita. Dunia
riil diperlukan untuk mengembangkan situasi kontekstual dalam menyusun
materi kurikulum. Materi kurikulum yang berisi rangkaian soal-soal
kontekstual akan membantu proses pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Dalam PMR, proses belajar mempunyai peranan penting. Rute belajar
(learning route) dimana siswa mampu menemukan sendiri konsep dan ide
matematika, harus dipetakan, sebagai kesempatan kepada siswa untuk
memberikan kontribusi terhadap proses belajar mereka.
Teori PMR sejalan dengan teori belajar yang berkembang saat ini,
seperti konstruktivisme dan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching
and Learning, disingkat CTL). Namun, baik pendekatan konstruktivis maupun
CTL mewakili teori belajar secara umum, PMR adalah suatu teori
pembelajaran yang dikembangkan khusus untuk matematika.
Dari uraian tersebut, peneliti merasa perlu meneliti tentang keefektifan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP.
B. Permasalahan
Dari uraian tersebut muncul permasalahan:
1. Bagaimanakah keefektifan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)
pada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP?
2. Bagaimanakah penerapan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)
pada siswa dan guru matematika kelas VII SMP?
23.07
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP
Rating: