1. Latar Belakang Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Mahasiswa S1 Keperawatan Semester III Kelas Ekstensi PSIK FK USU Medan
Kemajuan masyarakat modern dewasa ini, tidak mungkin dapat dicapai
tanpa kehadiran institusi pendidikan sebagai organisasi yang menyelenggarakan
pendidikan secara formal. Kegiatan pendidikan yang berlangsung menempatkan
institusi ini sebagai salah satu institusi sosial yang tetap eksis sampai sekarang
(Syaparuddin & Nasution, 2000). Proses pendidikan yang berlangsung,
mempunyai ukuran standarisasi dalam menilai sejauh mana pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa tercapai (Tilaar, 2006). Secara umum perwujudannya
berupa nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa melalui proses belajar mengajar
(Muhari, 2002).
Mahasiswa dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, merupakan salah
satu substansi yang perlu diperhatikan, karena mahasiswa merupakan penerjemah
terhadap dinamika ilmu pengetahuan, dan melaksanakan tugas mendalami ilmu
pengetahuan tersebut (Harahap, 2006). Mahasiswa secara umum merupakan
subjek yang memiliki potensi untuk mengembangkan pola kehidupannya, dan
sekaligus menjadi objek dalam keseluruhan bentuk aktifitas dan kreatifitsnya.
Sehingga diharapkan mampu menunjukkan kualitas daya yang dimilikinya
(Baharuddin & Makin, 2004).
Kualitas mahasiswa dapat dilihat dari prestasi akademik yang diraihnya.
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku
ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu yang tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Sehingga dipandang
sebagai bukti usaha yang diperoleh mahasiswa (Sobur, 2006).
Untuk meraih prestasi akademik yang baik, banyak orang berpendapat
perlunya memiliki intelegensia yang tinggi sebagai bekal potensial yang akan
memudahkan dalam belajar, dan pada akhirnya menghasilkan prestasi yang
optimal (Kamaluddin, 2005). Dalam situasi belajar yang sifatnya kompleks dan
menyeluruh serta melibatkan interaksi beberapa komponen, sering ditemukan
mahasiswa yang tidak dapat meraih prestasi akademik yang setara dengan
kemampuan intelegensianya. Karena pada dasarnya prestasi akademik merupakan
hasil interaksi dari berbagai faktor yang berbeda antara satu individu dengan
individu lainnya (Baiquni, 2007).
Perbedaan individual dari faktor kepribadian cenderung menentukan
penyesuaian diri dan kualitas prestasi akademik mahasiswa. Faktor kepribadian
seperti self image, kesadaran diri, ideal diri, motivasi, pengendalian dan harga diri
memerlukan harmonisasi dalam proses belajar, yang akan mendukung terhadap
hasil belajar (Wahyuni, 2007). Persepsi yang positif terhadap kepribadian akan
mempengaruhi konsep diri kearah yang positif, dan mendorong individu untuk
meraih prestasi (Sahlan, 2000). Penelitian yang dilakukan di Amerika yang
melibatkan 342 mahasiswa dari Colombia Univesity, menemukan bahwa
keberhasilan akademik dipengaruhi oleh konsep diri yang positif (Ginzberg,
2003). Kemudian hasil penelitian lain tentang pengaruh konsep diri dalam
pencapaian prestasi belajar, dengan subjek 109 mahasiswa ilmu komunikasi
Universitas Padjadjaran yang diterima melalui SPMB menunjukkan bahwa
perlunya konsep diri dalam mencapai prestasi yang tinggi (Fahrozi, 2003). Dengan demikian dari penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
salah satu yang mendorong individu untuk meraih prestasi adalah pengaruh
konsep diri.
Konsep diri merupakan keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang
terhadap dirinya (Rini, 2002). Konsep diri dapat dianalogikan sebagai suatu
sistem operasi yang menjalankan komputer mental, yang mempengaruhi
kemampuan berfikir dan mempunyai pengaruh sebesar 88% terhadap level
kesadaran seseorang (Gunawan, 2005). Konsep diri akan memberikan kerangka
acuan yang mempengaruhi manajemen diri terhadap situasi dan terhadap orang
lain. Konsep diri ada yang sifatnya positif dan negatif. Individu yang memiliki
konsep diri negatif meyakini dan memandang dirinya lemah, tidak dapat berbuat,
tidak kompeten, gagal, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik
terhadap hidup. Individu akan cenderung bersikap pesimistis terhadap kehidupan
dan kesempatan yang dihadapinya. Sebaliknya individu dengan konsep diri positif
akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal positif yang dapat
dilakukannya demi keberhasilan dan prestasi (Wahyuni, 2007). Sehingga dalam
kepentingan prestasi, kemajuan dan perkembangan, konsep diri mempunyai
peranan yang signifikan. Signifikannya tindakan manusia erat kaitannya
bagaimana manusia mendefenisikan dirinya. Beberapa ahli jiwa mengatakan,
“Dari sistem pendidikan yang terbukti berhasil dari seluruh dunia, konsep diri
lebih penting dari materi pelajaran” (Ari, 2007).
Mahasiswa S1 keperawatan kelas ekstensi memiliki latar belakang yang
berbeda baik dari usia, suku, agama dan lain-lain. Variasi latar belakang yang
heterogen ini akan mempengaruhi cara pandang mahasiswa terhadap dirinya, dan akan berpengaruh terhadap pencapain prestasinya. Dengan melihat pentingnya
konsep diri dalam proses pendidikan yang nantinya berpengaruh terhadap prestasi
akademik mahasiswa, serta hubungan konsep diri dengan prestasi akademik
mahasiswa keperawatan program ekstensi USU belum diketahui, sehingga peneliti
tertarik mengambil penelitian dengan judul “Hubungan Konsep Diri dengan
Prestasi Akademik Mahasiswa Semester III S1 Keperawatan Kelas Ekstensi PSIK
FK USU Medan”.
23.40
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Mahasiswa S1 Keperawatan Semester III Kelas Ekstensi PSIK FK USU Medan
Rating: