Latar Belakang Masalah Evaluasi Sistem Dan Prosedur Pembelian Pada Mirota Kampus Yogjakarta
Seiring dengan bangkitnya perekonomian indonesia sejak dilanda krisis ekonomi tahun 1998, kini banyak unit-unit usaha masyarakat yang berkembang. Seharusnya hal semacam ini di dukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan didukung dengan sumber modal yang cukup agar dapat mengembangkan dan mempertahankaan usahanya. Dengan semakin banyak sektor ekonomi mikro di masyarakat menengah kebawah menunjukan bahwa dunia usaha di indonesia sudah mulai mengalami kemajuan. Sektor ekonomi mikro inilah yang nantinya akan menjadi tulang pumgung bagi sektor ekonomi makro.
Perusahaan akan berkembang apabila didukung dengan sistem akuntansi yang cocok dan tepat. Karena sistem akuntansi direncanakan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan, terutama informasi keuangan. Selain itu akuntansi menjadi salah satu faktor utama dan pemegang peranan penting dalam menunjang kegiatan dunia usaha. Dalam perkembangan dunia bisnis, masalah system akuntansi akan tercemin dalam bentuk pemisahan tugas, wewenang, dan tanggung jawab managerial.
Salah satu indikasi berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha supermarket (retail bisnis) adalah meningkatnya pembelian yang dilakukan, karena pembelian merupakan kunci keberhasilan usaha ini. Di dalam pembelian bukan hanya sekedar barang tersedia,tetapi harus dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, barang harus berkualitas, dan juga harga yang murah, karena saat ini banyak sekali persaingan-persaingan yang harus kita hadapi. Sistem pembelian melibatkan bagian gudang, bagian pembelian, bagian panerimaan, bagian akuntansi, dan bagian yang terkait baik langsung maupun tidak langsung. Sistem pembelian harus benar-benar ada pemisahan yang jelas dan tegas terhadap fungsi-fungsi yang terkait. Pembelian ada berbagai macam pengalokasianya diantaranya pembelian putus, pembelian tunai, dan pembelian titip jual. Sistem pengendalian internal dalam pembelian atau penggadaan barang dilakukan oleh bagian pembelian, dengan estimasi sesuai kebutuhan dan perputaran barang dari pemesanan hingga barang datang lagi .
Pembelian ada berbagai macam pengalokasianya diantaranya:
Pembelian putus : pembelian sesuai jatuh tempo dengan perjanjian.Barang yang tidak habis tetap di bayar sesuai pesanan,barang yang tidak terjual biasanya di obral.
Pembelian tunai : pembelian ada barang ada uang, kalau barang sudah diterima maka pembayaran harus dilakukan. Biasanya pembelian ini hanya untuk pembelian dibawah Rp 300.000 ,00.
Pembelian titip jual: barang yang dibayar hanya barang yang laku saja ,barang yang tidak laku bisa di retur atau dibukakan nota sesuai kesepakatan pembelian .
Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang dirancang untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut adalah:
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi operasional.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan mana
Untuk mencapai tujuan tersebut, harus disusun unsur pokok sistem pengendalian intern di dalam suatu perusahaan yang terdiri dari:
• Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas.
• Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
• Praktik yang sehat.
• Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Dari unsur-unsur sistem pengendalian intern yang ada dalam suatu perusahaan akan dapat diketahui dimana kelemahan pengendalian intern suatu perusahaan.
Apabila kita amati banyak perusahaan yang belum menerapkan pengendalian intern dalam perusahaanya secara baik dan benar terutama terhadap sistem pembelian. Selama ini yang terjadi adalah asalkan uang keluar dan barang sudah ada, tanpa ada pemeriksaan yang lebih rinci apakah proses pembelian perusahaan sudah sesuai dengan prosedur atau belum. Oleh karena itu untuk mengetahuinya agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan didalam perusahaan.perlu ada penelitian dan analisa tentang hal tersebut. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul laporan penelitian ini yaitu ”Evaluasi Sistem Dan Prosedur Pembelian Pada Mirota Kampus Yogjakarta”.
1.2. Tempat Magang
Magang akan dilaksanakan di “Mirota Kampus” yang beralamat di Jl. C. Simanjuntak No. 70 Yogjakarta. Magang dilakukan dibagian Pembelian.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal dan prosedur pembelian pada “Mirota Kampus “sudah berjalan dengan efektif?
| Download File Lengkapnya... |
| Download File Lengkapnya... |
12.17
Unknown
No comments
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Evaluasi Sistem Dan Prosedur Pembelian Pada Mirota Kampus Yogjakarta
Rating:
0 komentar:
Posting Komentar