Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

Analisis Proximity Dan Kandungan Sosioemosi Isi Pesan Electronic Mail (E-Mail) Di Mailing List Unhas-Ml

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
PENDAHULUAN
Pada bab I diuraikan mengenai latar belakang yang mendasari dilakukannya penelitian, rumusan masalah serta tujuan dan kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini.

A. Latar Belakang Analisis Proximity Dan Kandungan Sosioemosi Isi Pesan Electronic Mail (E-Mail)  Di Mailing List Unhas-Ml

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin pesat dewasa ini telah membuat bola dunia terasa makin kecil dan ruang seakan menjadi tak berjarak lagi. Mulai dari wahana teknologi komunikasi yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi hingga internet dan telepon genggam dengan protokol aplikasi tanpa kabel, informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang. Perubahan informasi kini tidak lagi dalam skala minggu atau hari bahkan jam melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik dan ini dapat diperoleh melalui sumber informasi yang disebut dengan internet.
Internet merupakan kumpulan atau jaringan komputer yang ada diseluruh dunia. Melalui teknologi ini, kita dapat merekam dan mendokumentasikan informasi melalui chip yang ada di komputer kemudian digabungkan dengan telepon, komputer, dan modem. Perkembangan internet yang begitu pesat dengan pemakai yang terus bertambah menjadikan aktivitas komunikasi data dan informasi semakin mudah dan cepat. Dewasa ini, diperkirakan ada lebih dari 30.000 jaringan dengan alamat lebih kurang 30 juta diseluruh dunia (http://www.rad.net.id/homes/edward/intnasic/1.htm). Data statistik yang diperoleh menunjukkan bahwa pada tahun 1995 terdapat 30 juta populasi pengguna dan 100 juta pengguna pada tahun 1998. Diperkirakan tahun 2010 semua orang akan terhubung ke internet dengan asumsi pertumbuhan setiap bulan sebesar 10% (http://www.ai3.itb.ac.id/news/sejarah_networklain.html).
Di Indonesia, pengguna internet menurut data asosiasi penyelenggara jasa internet di Indonesia (APJIT) tahun 1996 hanya 110.000 orang dan tahun 2002 meningkat menjadi 220.000 orang. Hasil survei pengguna internet tahun 1999 menunjukkan karakter pengguna internet di Indonesia berdasarkan jenis kelamin di dominasi oleh kaum laki-laki dengan persentase hampir 90% sedangkan kaum wanita hanya lebih kurang 10% (majalah internet, 25 Juli 2002). Hadirnya penggunaan internet secara massal melalui sistem komunikasi yang bermediasi komputer disebut oleh Rogers “teknologi media komunikasi baru” (1986)
Lahirnya teknologi komunikasi baru ternyata menggiring kita untuk menyebut abad ini sebagai abad komunikasi massa karena setiap orang dapat berkomunikasi dengan jutaan orang secara serentak dan serempak. Berlo (1975) dalam Fisher (1986) menamakan ledakan informasi dan revolusi teknologi yang terjadi dewasa ini sebagai “revolusi” dalam komunikasi. Dofivat (1967) dalam Rahmat (1999) berpendapat bahwa teknologi komunikasi mutakhir telah menciptakan apa yang disebut “publik dunia”. Liliweri (2003) menyebut gejala ini dengan istilah masa budaya elektronik. Beberapa ciri dari budaya elektronik yang dikemukakannya antara lain: (1) membagi informasi dengan sangat cepat; (2) proses penggandaan dan banyak copy diperoleh dengan cara yang mudah; (3) satu copy dapat diakses oleh orang banyak; (4) pelajaran baru kini disebut sebagai membaca linier; (5) ada semacam konsensus yang berjangka waktu lama, tetapi dengan partisipasi yang lebih seimbang; (6) menekan status dan tatanan sosial melalui tanda-tanda tertentu; (7) etiket tidak terlalu kuat sehingga individu bebas memperluas norma-norma yang dipertukarkan; (8) kerja kolaboratif bisa tepat pada waktunya dan jaraknya lebih besar; (9) komunikasi dapat membagi aspek-aspek bidang lisan maupun tulisan; (10) memberi sumbangan pada pembaharuan dan pemanfaatan organisasi baru; (11) alat-alat khusus sangat diperlukan sebagai syarat untuk berpartisipasi; (12) telah terjadi pengayaan informasi disatu pihak dan terjadi jurang kemiskinan di pihak lain.
Teknologi komunikasi baru ternyata juga memberi pengaruh terhadap meningkatnya bidang penelitian komunikasi. Isu-isu yang dikaji telah dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi. Salah satu bidang penelitian baru yaitu penelitian terhadap isi pesan e-mail (electronik mail) yang merupakan salah satu fasilitas yang paling banyak digunakan di internet. Hal ini karena e-mail merupakan alat komunikasi paling murah dan cepat. Melalui e-mail kita dapat berhubungan dengan siapa saja yang terhubung ke internet di seluruh dunia. Dalam berbagai survei Internet yang dapat dilihat di http://dir.yahoo.com/computers and_internet/statistics_and_Demograpgics/surveys, maupun dalam berbagai kesempatan seminar dan diskusi, ternyata aplikasi tama yang digunakan pengguna internet untuk berkomunikasi dan bersilaturrahmi bukan sekedar akses web. Survei yang dilakukan oleh GVU (http://www.gvu.gatech.edu/user_surveys/) terlihat bahwa 84% responden memilih e-mail sebagai aplikasi yang paling penting di internet (Onno:2003).
Salah satu kegunaan unik dari fasilitas e-mail ini yaitu terdapatnya pengguna yang berada pada grup tertentu. Penggunaan e-mail untuk forum diskusi kelompok yang besar dikenal dengan teknik atau aplikasi mailing list. Selanjutnya mailing list menjadi aplikasi dasar utama dalam pembentukan berbagai komunitas cyber. Anggota grup akan menerima pesan-pesan yang terkirim ke alamat group secara serentak.
Mailing list ini memberi setiap pribadi suatu wewenang untuk mengirimkan berbagai pesan yang berisi aneka ragam pikiran kepada ribuan orang tanpa disunting. Mailing list di sini berperan sebagai sebuah laporan pelanggan berkesinambungan karena setiap orang tak henti-hentinya menyumbangkan pandangan, pengalaman, peringatan melalui e-mail mereka.
Berawal dari hal inilah kemudian muncul apa yang disebut dengan istilah “demokratisasi informasi” yang memandang fasilitas ini benar-benar suatu forum demokratis karena pada jaringan ini komunikasi setiap orang ditangani secara merata. Ditambahkan lagi fasilitas komunikasi baru ini menjadi media diskusi antara pihak-pihak dengan ideologi dan kepentingan yang berbeda-beda.
Demikian halnya yang terjadi di mailing list UNHAS-ML yang sejak 1 September 1999 telah dipenuhi berbagai pesan yang beraneka ragam kandungan sosioemosinya, juga menjadi forum diskusi bagi anggotanya.
Namun sayangnya dari hasil pengamatan awal yang dilakukan, forum ini telah menjadi arena perang simbolik untuk beberapa topik tertentu. Para anggota grup pada umumnya telah terjebak beropini secara emosional dalam menonjolkan kerangka pemikiran, perspektif, konsep dan interpretasi masing-masing dalam memaknai suatu objek pesan. Akibatnya, lahirlah deskripsi atau eksplanasi yang bersifat tendensius. Perdebatan yang terjadi pun menyiratkan tendensi untuk melegitimasi diri sendiri dan mendelegitimasi pihak lawan. Terjadi pro dan kontra dan masing-masing pihak memberi argumentasi pembenaran, bahkan sangat jelas siapa dan bagaimana anggota-anggota grup mendukung atau menolak pemikiran anggota-anggota lain.

Penelitian yang berkaitan dengan isi pesan e-mail telah dilakukan oleh para ahli. Rogers (1986) melakukan penelitian terhadap pesan-pesan yang terposting di beberapa computer bulletin board California. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui topik-topik apa saja yang banyak melibatkan diskusi yang panjang sepanjang musim gugur tahun 1984. Penelitian Rogers tersebut menunjukkan bahwa topik tentang keadilan dalam kinerja Presiden Reagen, agama dan undang-undang di Amerika Serikat dan kegagalan beberapa satelit yang diluncurkan oleh beberapa kapal angkasa Amerika Serikat merupakan topik-topik yang menjadi bahan diskusi yang panjang.
Love dan Rice dalam Rogers (1986) juga melakukan penelitian terhadap kandungan sosioemosi isi pesan e-mail. Menurut Love dan Rice dalam penelitiannya terhadap kelompok pengguna mailing list yang berprofesi sebagai dokter, terdapat 30 persen dari 2347 kalimat yang diambil dari 388 pesan yang dijadikan sampel penelitian, memiliki masing-masing persentase yang berbeda untuk setiap jenis kandungan sosioemosinya. Jenis kandungan sosioemosi yang paling banyak yaitu yang menunjukkan sosioemosi solidaritas (18%) dari seluruh kalimat yang dijadikan sampel kemudian pemberian informasi pribadi (8%).
Fenomena di mailing list inilah yang menurut penulis menarik untuk diteliti. Mewakilkan opini melalui perangkat elektronik menjadi suatu bidang penelitian yang patut diperhitungkan dan mendorong penulis untuk mencoba mengangkatnya menjadi kajian peneltian.
B. Rumusan masalah
Uraian gejala-gejala pada latar belakang di atas, menunjukkan adanya permasalahan dalam proses komunikasi yang berlangsung pada mailing list UNHAS-ML yaitu dilibatkannya emosi negatif yang tecermin melalui pemilihan kata yang kurang “simpatik” untuk dibaca.
Penelitian ini akan mencoba mengaitkan hal tersebut di atas dengan jenis-jenis proximity. Jenis-jenis proximity yang akan dibahas adalah kedekatan budaya, kedekatan psikologis, kedekatan sosial, dan kedekatan politis.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis mengkonsentrasikan penelitian pada tiga pertanyaan terpilih yaitu :
1. Peristiwa dan isu-isu apa sajakah menjadi topik perdebatan yang mengandung sosioemosi ketegangan di mailing list UNHAS-ML?
2. Seberapa besarkah faktor proximity dan faktor apakah yang dominan mempengaruhi minat anggota grup dalam menanggapi suatu pesan?
3. Seberapa besarkah faktor proximity mempengaruhi keberpihakan seorang anggota grup dalam menanggapi isi e-mail anggota yang lain?

| Download File Lengkapnya... |
Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Analisis Proximity Dan Kandungan Sosioemosi Isi Pesan Electronic Mail (E-Mail) Di Mailing List Unhas-Ml

0 komentar:

Posting Komentar