A. Latar Belakang Analisis Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam
hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan metode utama dalam mengimplementasikan proses
keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan
khusus dan kepedulian yang besar. Untuk itu, perawat memerlukan kemampuan
khusus dan kepedulian besar yang mencakup keterampilan intelektual, teknikal,
dan interpesonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang dalam
berkomunikasi dengan orang lain (
Wahyudi, 2009
)
.
Perawat yang memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik
tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah
terjadinya masalah ilegal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan
keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit,
tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan
pertolongan terhadap sesama manusia (
Damaiyanti, 2008
)
.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien
(
Indrawati, 2003 dalam Wahyudi, 2009
)
. Komunikasi terapeutik bukan pekerjaan
yang bisa dikesampingkan, namun harus direncanakan, disengaja, dan merupakan
tindakan professional (
Arwani, 2003 dalam Wahyudi, 2009
)
.
Komunikasi menjadi tidak efektif karena kesalahan dalam menafsirkan
pesan yang diterimanya. Hal ini disebabkan karena setiap manusia mempunyai
keterbatasan dalam menelaah informasi yang disampaikan. Hal ini juga sering
terjadi pada institusi pelayanan kesehatan, misalnya pasien sering komplain
karena tanaga kesehatan tidak mengerti maksud pesan yang disampaikan pasien,
sehingga pasien tersebut menjadi marah dan tidak datang lagi mengunjungi
pelayanan kesehatan tersebut (
Wahyudi, 2009
)
.
Jika kesalahan penerimaaan pesan terus-menerus berlanjut dapat
berakibat pada ketidak puasan baik dari pasien maupun tenaga kesehatan itu
sendiri. Kondisi ketidakpuasan tersebut akan berdampak pada rendahnya mutu
pelayanan yang diberikan, dan pindahnya pasien kepada institusi pelayanan
kesehatan lainnya yang dapat memberikan kepuasan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chriswardani
(
2006
)
yang dimuat
dalam jurnal pelayanan kesehatan tentang indikator kepuasan pasien yang
menjalani perawatan pada tiga rumah sakit di Jawa Tengah menyimpulkan bahwa
komunikasi dalam pemberian pelayanan turut menentukan tingkat kepuasan
pasien.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dhama Yanfi
(
2009
)
di
RSUD Wonogiri terhadap 50 responden mengatakan 8 dari 13 perawat tidak
melakukan komunikasi terapeutik dengan baik, mereka hanya sekedar merawat
pasien, dan 8 dari 24 pasien mengatakan tidak puas, 5 dari 24 pasien mengatakan
sangat puas dan 16 dari 24 pasien mengatakan puas dengan komunikasi
terapeutik perawat.Dari hasil pengamatan peneliti di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin
Sudirohusodo menunjukkan adanya keluhan-keluhan pasien terhadap pelayanan
yang diberikan yang seharusnya bisa diatasi dengan komunikasi terapeutik
perawat, terutama pasien yang membutuhkan masa perawatan yang lama
menyebabkan keluarga dihantui dengan bermacam-macam stressor yaitu
ketakutan akan kematian, ketidakpastian hasil, dan kekhawatiran akan biaya
perawatan. Ketidakpuasan lain yang dikeluhkan pasien berkaitan dengan
komunikasi antara lain disebabkan kurangnya kesempatan bagi pasien untuk lebih
bebas bertanya tentang kondisi penyakitnya, keluhan-keluhan kadang tidak
ditanggapi, dan tidak memberikan penjelasan yang tuntas tentang penyakit yang
diderita.
Data dari bagian rekam medik RSUP DR Wahidin Sudirohusodo
Makassar menunjukkan bahwa jumlah pasien yang dirawat di Ruang Lontara II
RSUP DR Wahidin Sudirohusodo pada bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan
Juli 2009 sebanyak 2.610 penderita dengan rata-rata penderita setiap bulannya
sebanyak 217 penderita
(
Rekam Medik RSUP DR Wahidin Sudirohusodo
Makassar, 2009
)
.
Dari uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang
”Analisis Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutik perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin
Sudirohusodo Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: ”bagaimanakah Kepuasan pasien tentang
komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di
Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar?”
09.32
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Analisis Kepuasan pasien tentang komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di Ruang Lontara II RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar
Rating: