Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

Penerapan Model Pembelajaran Arias Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Fiqih Bagi Siswa Kelas X-1 Man, Tegalrejo, Magelang

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
A.Latar Belakang Penerapan Model Pembelajaran Arias Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Fiqih Bagi Siswa Kelas X-1 Man, Tegalrejo, Magelang

Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkunganya yang terdiri atas siswa, guru, materi pelajaran sumber belajar, fasilitas dan lain sebagainya. Salah satu tanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik pada ketrampilan tingkat pengetahuan, atau sikapnya.
Perkembangan keagamaan mengikuti karakteristik tertentu yang khas. Pada usia yang berbeda akan dicirikan dengan karakteristik perkembangan agama yang berbeda pula, secara kasar dalam realitas kehidupan beragama anak ada yang sudah menjalankan ajaran agama dengan baik, artinya sudah melaksanakan ajaran agama secara rutin, ada yang setengah-setengah, ada pula yang kurang atau minim. Hal ini tergantung dari hasil pendidikan baik dari keluarga, lingkungan, maupun pendidikan prenatal, (Sriyanti; 2003: 93).
Titik sentral setiap peristiwa pembelajaran terletak pada suksesnya siswa mengorganisasikan pengalamanya, mengembangkan kemampuan berfikir, bukan pada kebenaran siswa dalam replikasi atas apa yang dikerjakan oleh guru. Bidang studi Fiqih adalah salah satu bagian mata pelajaran Fiqih yang dapat mengembangkan ritual dan sosial siswa sehingga materi yang telah didapatkan dapat dipraktikan pula dalam hubungan sesama manusia. Pembelajaran Fiqih yang secara umum bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman kedalam diri siswa agar dapat dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun sampai saat ini, pelaksanaan Fiqih khususnya Fiqih masih dihadapkan pada problem (masalah) adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Praktik-praktik pembelajaran Pendidikan Agam Islam di SMA dan MA cenderung pada pembelajaran konvensional. Ini ditujukan bahwa pembelajaran Fiqih saat ini belum dapat mengembangkan seluruh aspek dalam diri siswa. Selain itu, praktik pembelajaran di kelas selama ini cenderung pada pembelajaran konvensional sehinga kurang mampu merangsang siswa untuk aktif, memotivasi dengan minat atau perhatian, membangkitkan kepercayaan diri untuk berhasil, menumbuhkan rasa bangga, kepuasan diri siswa dengan memberikan kesempatan untuk melakukan evaluasi diri dan yang paling penting adalah mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan riil siswa dalam masyarakat.
Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas ini dapat ditempuh dengan meningkatkan pengetahuan tentang merancang metode pembelajaran yang lebih efektif, efisien, dan punya daya tarik. Dalam hal ini guru harus mempunyai kompetensi metodologi pembelajaran Fiqih.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 12 – 14 April 2010, bahwa konsep dan pembelajaran di MAN, Tegalrejo, Magelang telah menerapkan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) Namun pada kenyataanya, belum banyak guru yang menyampaikan materi-materi pelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang sesuai dengan prinsip KTSP, sehingga proses pembelajaran pun masih bersifat Transfer of knowledge dari pada mengembangkan potensi siswa. Artinya, proses pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini, belum mengarah ke proses pembelajaran yang dapat menjadikan motivasi yang tinggi bagi siswa dalam belajar. Sedangkan dampak dari proses pembelajaran tersebut adalah kurangnya minat belajar siswa dan perkembangan potensi siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar yang dicapai masih belum maksimal.
Adapun hasil perbincangan peneliti dengan Faida Syarifah selaku guru yang mengampu mata pelajaran Fiqih mengenai proses pembelajaran Fiqih di MAN, Tegalrejo, Magelang masih bersifat konvensional. Selain itu, prestasi belajar Fiqih di sekolah ini masih berkisar pada rata-rata 60-75. Oleh karena itu, usaha untuk membantu meningkatkan pembelajaran Fiqih yang efektif, efisien, dan punya daya tarik dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas pembelajaran dengan model pembelajaran salah satunya model Pembelajaran ARIAS.
Berdasarkan fenomena persoalan pembelajaran Fiqih yang telah di paparkan sebelumnya, maka mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FIQIH BAGI SISWA KELAS X-1 MAN, TEGALREJO, MAGELANG.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran Fiqih siswa kelas X-1 MAN, Tegalrejo, Magelang?
2. Bagaimana peningkatan motivasi belajar Fiqih melalui model Pembelajaran ARIAS bagi siswa kelas X-1 MAN, Tegalrejo, Magelang?
3. Seberapa tinggi peningkatan prestasi belajar Fiqih melalui Model pembelajaran ARIAS bagi siswa kelas X-1 MAN Tegalrejo Magelang?

Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Penerapan Model Pembelajaran Arias Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Fiqih Bagi Siswa Kelas X-1 Man, Tegalrejo, Magelang

0 komentar:

Posting Komentar