Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

Pengaruh Metode Resitasi dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Pada Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Metode Resitasi dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa  Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa   Pada Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas VII Semester 2  SMP Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007

Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting dan menentukan dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu bidang pendidikan perlu dan harus mendapatkan perhatian, penanganan, dan prioritas secara sungguh-sungguh baik oleh pemerintah, masyarakat pada umumnya dan para pengelola pendidikan pada khususnya. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang cukup menarik adalah yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan, yang disebabkan masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Proses pendidikan, khususnya di Indonesia selalu mengalami suatu penyempurnaan yang pada akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk memperoleh kualitas atau kuantitas pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa atau peserta didik. Langkah ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikannya serta dibarengi dengan pembaharuan kurikulum sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan zaman dan pembangunan, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Mulai tahun 2006, di dalam sistem pendidikan Indonesia diberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kelender pendidikan dan silabus.

Dalam KTSP pembelajaran lebih terpusat kepada siswa dengan bantuan beberapa komponen yang mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran. Komponen itu berperan dalam membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam kelangsungan kegiatan pembelajaran adalah guru. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan khusus dan sikap profesional. Dalam dunia pendidikan, matematika telah diperkenalkan kepada siswa sejak tingkat dasar sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Pada pendidikan matematika, guru memegang peranan penting dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Seorang guru matematika disamping menjelaskan konsep, prinsip, teorema, guru juga harus mengajarkan matematika dengan menciptakan kondisi yang baik agar keterlibatan siswa secara aktif dapat berlangsung. Unsur penting dalam pembelajaran matematika adalah merangsang siswa serta mengarahkan siswa belajar, di mana belajar dapat dirangsang dan dibimbing dengan berbagai metode atau cara yang mengarah pada tujuannya dan langkah yang tepat adalah dengan menggunakan metode mengajar yang tepat sesuai dengan pokok bahasan yang dianjurkan. Pada umumnya sumber belajar diartikan secara sempit oleh guru, yaitu hanya terbatas pada buku-buku pelajaran. Hal ini dapat dilihat pada penyusunan perencanaan pengajaran, yang dicantumkan sebagai sumber belajar kebanyakan hanya buku pelajaran saja, sumber-sumber belajar yang lain kurang dioptimalkan penggunaannya sebagai sarana dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Begitu juga pada pengajaran matematika halaman perhalaman sesuai dengan apa yang tertulis dalam buku paket dan kurang mengoptimalkan pengajaran matematika di luar kelas di mana pendidikan tidak hanya berorientasi pada nilai akademik yang bersifat pemenuhan aspek kognitif saja, melainkan juga berorientasi pada cara anak didik dapat belajar dari lingkungan, pengalaman dan kehebatan orang lain, kekayaan dan luasnya hamparan alam sehingga mereka bisa mengembangkan sikap kreatif dan daya pikir imaginatif.

Tujuan utama dari pendidikan matematika adalah memberikan penekanan pada penataan nalar, pembentuk sikap, serta memberikan tekanan pada keterampilan dalam penerapan matematika. Berkaitan dengan metode pengajaran dan alasan di atas, penulis ingin mengetahui pengaruh dari metode Resitasi secara realistis (nyata), yaitu dengan penugasan di lapangan terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa pada pokok bahasan himpunan. Metode Resitasi adalah suatu cara belajar mengajar dimana guru dan siswa merencanakan bersama-sama suatu soal, problem atau kegiatan yang harus diselesaikan siswa dalam waktu tertentu. Sedangkan salah satu bentuk pengajaran matematika di luar kelas yaitu dengan penyelesaian tugas di lapangan, berupa kegiatan matematika yang dilaksanakan bukan di laboratorium belaka tetapi lebih luas yang memanfaatkan alam terbuka dan lingkungan sekitar. Kemampuan awal pada siswa juga merupakan prasyarat yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat mengikuti pelajaran dengan lancar. Hal ini disebabkan karena materi pelajaran yang ada disusun secara terstruktur, artinya materi pelajaran disusun untuk kelas yang berada di atasnya. Sebelum sampel diberi perlakuan (kelas eksperimen dengan metode resitasi dan kelas kontrol dengan metode ekspositori) diperlukan analisis data terlebih dahulu yaitu data kemampuan awal siswa yang diperoleh dari nilai UAS semester I. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh asumsi bahwa kelas sampel yang dipilih berawal dari kemampuan awal yang sama (kemampuan awal tidak berbeda secara signifikan) sehingga setelah diberi perlakuan terjadi perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kontrol hal ini disebabkan karena penggunaan metode resitasi pada kelas eksperimen (Metode resitasi dengan menggunakan LKS mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa daripada pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori). Sejak tahun 2006/2007 SMP Negeri 13 Semarang sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas VII dan kelas VIII, sedangkan untuk kelas IX masih menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam KTSP, kegiatan pembelajaran lebih terpusat kepada siswa dan mengembangkan kretafitas siswanya. Atas dasar hal itulah diperlukan adanya variasi model pembelajaran. Selam ini pelajaran matematika di SMP Negeri 13 Semarang masih banyak disampaikan secara monoton. Dari uraian dan pemikiran di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul: “PENGARUH METODE RESITASI DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA DAN PENGAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL” (Studi Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007).

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah: Apakah pembelajaran dengan metode Resitasi dengan menggunakan LKS berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari kemampuan awal siswa pada pokok bahasan himpunan siswa SMP Negeri 13 Semarang kelas VII semester 2?

Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Pengaruh Metode Resitasi dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Pada Pokok Bahasan Himpunan Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007