1.1. Latar Belakang Masalah PROSEDUR PENARIKAN AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I YOGYAKARTA
Perusahaan adalah organisasi modern yang mempunyai kegiatan tertentu
untuk mencapai tujuan. Baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun
perusahaan manufaktur. Biasanya disamping mencari laba, tujuan perusahaan
yaitu mencakup pertumbuhan yang terus menerus (Growth), kelangsungan
hidup (Survival), dan kesan positif di mata publik (Image). Dalam mendukung
perkembangan suatu usaha yang semakin maju perusahaan memerlukan suatu
perlengkapan ataupun peralatan salah satunya yaitu aktiva tetap. Setiap
perusahaan pasti memiliki aktiva tetap, karena peranan aktiva tetap ini sangat
besar dalam perusahaan. Aktiva tetap adalah aktiva yang: (1) dimiliki untuk
dipakai, tidak untuk dijual kembali, (2) umur pemakaian lebih dari satu tahun,
(3) mempunyai manfaat bagi perusahaan yang dapat diukur, serta nilainya
cukup berarti. Aktiva ini dapat digolongkan menjadi aktiva berwujud (tangible
fixed assets) dan aktiva tak berwujud (intangible assets). Tidak ada kriteria
kusus untuk membedakan aktiva tetap dengan aktiva lainnya. Walaupun
demikian pemakaian lebih dari satu tahun, pada umumnya, digunakan sebagai
pedoman. Kriteria lain adalah aktiva tersebut harus dipakai dalam kegiatan
perusahaan dan tidak untuk dijual kembali. Aktiva yang dimiliki untuk dijual
kembali dalam kegiatan normal termasuk dalam kategori persediaan, walaupun
aktiva tersebut, kalau dipakai, dapat berumur lebih dari satu tahun (Soemarso,
1999: 24).
Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tenagah dan D.I Yogyakarta
aktiva tetap merupakan asset yang paling bernilai dan paling besar dari
perusahaan tersebut. Hampir seluruh perusahaan bisnis dalam menginvestasikan
modalnya yang berupa harta-harta yang bersifat tahan lama dalam operasinya.
Harta-harta tersebut yang biasanya disebut dengan kekayaan atau asset yang
meliputi: tanah, gedung, kendaraan, dan peralatan (Properti, Plant, Nad,
Equipment ) yang disebut sebagai (Fixed Asset, Plan Asset). Semua pengertian
diatas dinamakan sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
perusahaan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun (SAK 16, 2002: 16.2)
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), didirikan dengan
tujuan utama turut serta dalam melaksanakan pembangunan nasional dan
meningkatkan kesejahteraan serta memenuhi kebutuhan tenaga listrik
masyarakat umum. Selain itu juga mempunyai tujuan untuk memperoleh laba,
sehingga kegiatan perusahaan dapat terus berjalan dan tetap eksis dalam kondisi
yang cepat berubah seperti sekarang ini.
Penarikan Aktiva Tetap berwujud pada PT. PLN terjadi karena kondisi
fisik aktiva yang tidak memungkinkan untuk dioperasikan, tidak ekonomis
penggavtian dan akan direlokasi. Aktiva Tetap berwujud yang tidak memiliki
manfaat ekonomis ditarik dari operasi dan harga perolehan beserta akumulasi
penyusutan dipindahkan sebagai aktiva tetap tidak beroperasi. Penarikan Aktiva
Tetap pada PT. PLN (persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta ada
2(dua) macam yaitu penghapusan dan relokasi.
Penarikan Aktiva Tetap beroperasi menjadi Aktiva Tetap yang tidak
beroperasi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tangah dan D.I Yogyakarta
berbeda satu sama lain. Meskipun pada dasarnya pedoman yang digunakan
adalah sama yaitu SAK, namun perbedaannya hanya terletak padakebijaksanaan
perusahaan yang ada pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I
Yogyakarta.
Setelah dilakukan observasi terhadap prosedur penarikan aktiva tetap
berwujud pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
dalam beberapa unsur sistem yang ada antara lain adalah adanya fungsi yang
merangkap yaitu bagian aktiva tetap juga merangkap sebagai bagian akuntansi,
serta tidak terdapatnya bagian aktiva tetap yang bertugas atas pengelolaan
aktiva tetap berwenang dalam penempatan, pemindahan dan penghentian aktiva
tetap. Sedangkan menurut teori menyatakan bahwa sebaiknya bagian akuntansi
terpisah dari bagian aktiva tetap agar pengendalian aktiva tetap berwujud dapat
berjalan dengan baik.
Adanya perbedaan tersebut membuat penulis tertarik untuk memilih
topik tentang penarikan Aktiva Tetap berwujud serta kebijakan dari PT. PLN
(Persero) yang banyak menimbulkan permasalahan untuk memanfaatkan Aktiva
yang ada, karena adanya prosedur yang panjang dan rumit untuk pengambilan
suatu keputusan yang bersifat mendadak atau untuk keputusan jangka pendek.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji
tentang “PROSEDUR PENARIKAN AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I YOGYAKARTA” sebagai judul tugas akhir.
1.2 Perumusan Masalah
Pokok perumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur penarikan Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
2. Bagaimana pengendalian intern Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
23.29
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: PROSEDUR PENARIKAN AKTIVA TETAP BERWUJUD PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I YOGYAKARTA
Rating: