1.1 Alasan Pemilihan Judul SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS FLAT PADA PEMAIN TENIS PUTERA USIA 14-16 TAHUN
Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas
manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan watak dan kepribadian,
disiplin dan sportivitas yang tinggi, serta peningkatan prestasi yang dapat
membangkitkan rasa kebanggaan nasional.( GBHN Tap MPR No. II/MPR/1999 ).
Untuk itu pemerintah berusaha agar rakyat selalu dalam keadaan sehat dan segar,
sebab sehat dan segar adalah gejala awal untuk menuju peningkatan prestasi dan
kualitas manusia. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan
sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya
manusia Indonesia. Hasil yang diharapkan itu akan dicapai setelah masa yang
cukup lama. Karena itu upaya pembinaan warga masyarakat dan peserta didik
melalui pendidikan jasmani dan olahraga membutuhkan waktu yang relatif lama.
Sebagai upaya pembinaan mutu sumber daya manusia, pendidikan
jasmani atau olahraga di lembaga pendidikan formal dapat berkembang lebih
pesat dan diharapkan mampu menjadi landasan bagi pembinaan keolahragaan
nasional. Proses pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi harus dimulai
pada usia dini. Upaya menumbuhkan budaya olahraga dalam meningkatkan
kualitas manusia, dilakukan dengan jalan mewujudkan tujuan pendidikan
olahraga yaitu untuk menunjang tercapainya sasaran pendidikan nasional melalui
kegiatan olahraga yang telah disusun dan dijabarkan dalam kurikulum pendidikan meliputi tujuan umum maupun tujuan khusus pendidikan. Berorientasi pada
pencapaian sasaran pendidikan, kegiatan olahraga pendidikan mencakup berbagai
macam cabang seperti atletik, permainan, olahraga air dan olahraga beladiri.
Olahraga disebut juga sebagai suatu aktivitas fisik yang banyak dilakukan
oleh masyarakat, keberadaannya sekarang ini tidak lagi dipandang sebelah mata
tetapi sudah menjadi bagian dari kegiatan masyarakat. Sebab olahraga dewasa ini
sudah menjadi terkenal di masyarakat baik orang tua, remaja maupun anak-anak.
Karena olahraga mempunyai makna tidak hanya untuk kesehatan, tetapi lebih dari
itu ialah juga sebagai sarana pendidikan bahkan prestasi. Sebagai contoh salah
satu cabang olahraga yang banyak digemari masayarakat ialah cabang tenis.
Melalui kegiatan tenis ini para remaja banyak menuai manfaat, baik dalam
pertumbuhan fisik, mental maupun sosial.
Permainan tenis mengalami perkembangan yang pesat, ini terbukti
dengan adanya klub-klub tenis yang ada sekarang ini. Permainan tenis juga
berkembang pada anak-anak sekolah, terutama pada SLTA, dan tenis
merupakan salah-satu cabang olahraga permainan yang masuk dalam
ekstrakurikuler sekolah, keberadaannya secara tidak langsung ikut serta dalam
upaya mewujudkan pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia yang
berkualitas baik fisik maupun mental ( Depdikbud, 1998 : 1 ).
Tenis seperti dikatakan oleh Maghetti (1990 : 3 ) adalah jenis olahraga
yang mencakup aspek-aspek tertentu. Untuk dapat bermain tenis dengan baik
pemain amatir, dan lebih-lebih bagi pemain profesional, harus dituntut
menguasai teknik-teknik dasar tenis seperti memukul bola, langkah serta gerakan tubuh yang sesuai. Agar dapat bermain dengan baik dan benar serta
berprestasi tinggi, khususnya bagi petenis pemula harus menguasai ketrampilan
dasar dalam bermain tenis. Beberapa teknik pukulan dasar menurut Scharff
(1979 : 24) ada empat jenis, yaitu 1. Servis, 2. forehand, 3. backhand,
4. volley. Menurut Maghetti (1990 : 32 ) teknik pukulan dasar dibedakan
menjadi empat macam yaitu : Servis, forehand drive, backhand drive dan
smash.
Pukulan servis adalah pukulan yang sangat penting dalam permainan
tenis. Selain sebagai pukulan pembuka suatu permainan, pukulan servis juga
berguna untuk memenangkan suatu permainan (Katili,1977:57), hal itu terjadi
apabila pada waktu melakukan servis, bola sukar dikembalikan. Pendapat lain,
Scharff (1979:60) menyebutkan bahwa servis adalah pukulan untuk memulai
permainan, ini merupakan suatu pukulan yang pada saat pemain seluruhnya
menguasai bola. Setiap servis sangat penting, angka tidak akan diperoleh tanpa
melakukan servis terlebih dahulu. Servis sebagai salah satu teknik dasar
pukulan dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu service slice, flat service,
dan American twist service (Lardner,1996:53).
Dalam permainan tenis ada tiga macam servis, yaitu: slice, American
twist, dan flat service atau cannonball (Scharff,1979:60). Servis Flat adalah
servis paling keras dan biasanya dilakukan pada servis pertama, maka
merupakan servis yang sering dilakukan. Dari pertimbangan tersebut penulis
memilih servis flat sebagai bahan penelitian. Salah satu faktor penentu dalam hal bermain tenis yang baik adalah
faktor kondisi fisik yang di mana faktor kondisi fisik ini adalah suatu kesatuan
yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat di pisahkan. Menurut M
Sajoto ( 1995 : 8 ), ada sepuluh komponen kondisi fisik yaitu : 1) Kekuatan
(strength) adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya
dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. 2) Daya
tahan (endurance) dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yaitu : a) Daya
tahan umum (general endurance) adalah kemampuan seseorang dalam
mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara
efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang
melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot dengan intensitas tinggi dalam waktu
yang cukup lama. b) Daya tahan otot (muscle endurance) adalah kemampuan
seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus
menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu. 3) Daya ledak
otot (muscular power) adalah kemampuan seseorang mempergunakan kekuatan
maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya.
4) Kecepatan (speed) adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan
yang berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya. 5) Daya lentur (flexibility) adalah efektifitas seseorang dalam
menyesuaikan diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas.
6) Koordinasi : (coordinasi) adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan
bermacam-macam gerakan yang berbeda dan pola gerakan tunggal secara
efektif. 7) Keseimbangan (balance) adalah kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syarat otot. 8) Ketepatan (accuracy) adalah
seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran.
9) Reaksi (reaction) adalah kemampuan seseorang untuk bertindak secepatnya
dalam menanggapi suatu rangsangan yang ditimbulkan lewat indra, syarat atau
feeling lainnya. 10) Kesetimbangan (body composition) adalah keadaan jumlah
lemak dalam tubuh. Dari kesepuluh komponen kondisi fisik tersebut, kekuatan
merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam menentukan kualitas
fisik seseorang ( M. Sajoto, 1995 : 8 ).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul ” Sumbangan Kekuatan Otot Lengan, Kekuatan Otot Perut dan Kelentukan Otot Punggung Terhadap Kemampuan Servis Flat Pada Pemain Tenis Putera Usia 14-16 Tahun di Kota Semarang Tahun 2007 “,
dengan alasan pemilihan judul sebagai berikut :
1.1.1 Pukulan servis flat merupakan salah satu jenis servis sebagai pembuka dalam
permainan tenis.
1.1.2 Otot lengan, otot perut, dan kelentukan otot punggung merupakan penunjang
dalam melakukan servis flat.
1.1.3 Belum pernah ada peneliti yang melakukan penelitian ini di FIK.
1.2 Permasalahan
Sesuai dengan judul di atas maka timbul suatu pemikiran, perhatian dan
permasalahan bagi penulis untuk meneliti masalah penelitian sebagai berikut :
1.2.1 Apakah ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap Kemampuan Servis
Flat Pada Pemain Tenis Putera Usia 14-16 Tahun di Kota Semarang Tahun
2007?
1.2.2 Apakah ada sumbangan kekuatan otot perut terhadap Kemampuan Servis Flat
Pada Pemain Tenis Putera Usia 14-16 Tahun di Kota Semarang Tahun 2007?
1.2.3 Apakah ada sumbangan kelentukan otot pungung terhadap Kemampuan
Servis Flat Pada Pemain Tenis Putera Usia 14-16 Tahun di Kota Semarang
Tahun 2007?
1.2.4 Apakah ada sumbangan kekuatan otot lengan, kekuatan otot perut dan
kelentukan otot pungung terhadap Kemampuan Servis Flat Pada Pemain
Tenis Putera Usia 14-16 Tahun di Kota Semarang Tahun 2007?
23.06
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: SUMBANGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS FLAT PADA PEMAIN TENIS PUTERA USIA 14-16 TAHUN
Rating: