A. Latar Belakang ALGORITMA ENKRIPSI ONE TIME PAD UNTUK SISTEM PENGAMANAN ACCESS DATABASE SERVER MENGGUNAKAN BAHASA PEMPROGRAMAN VISUAL BASIC
Sistem basis data menempati posisi penting dalam masyarakat
berbasis informasi dan pengetahuan. Setiap sistem besar di mana kita sehari-
hari berinteraksi atau bahkan bergantung, semacam sistem perbankan
memiliki basis data sebagai intinya. Dapat dikatakan bahwa sistem basis
data telah merupakan pokok penunjang perkembangan teknologi informasi,
serta merupakan kerangka utama beroperasinya sistem berbasis komputer.
Sangat sulit dipisahkan operasi sistem berbasis komputer dan sistem basis
data. Dapat dikatakan keberadaan sistem berbasis komputer menandakan
keberadaan sistem basis data. Di masa datang, kebergantungan pada
kebenaran dan efisiensi sistem basis data akan semakin meningkat.
Salah satu hal yang penting dalam penggunaan basis data adalah
menjamin kerahasiaan data. Seperti yang dikatakan oleh Munir bahwa
masalah keamanan (security) pada komputer menjadi isu penting pada era
teknologi informasi sekarang ini. Banyak kejahatan cyber yang pernah kita
dengar dari media massa. Pelaku kejahatan memanfaatkan celah keamanan
yang ada untuk dimasuki dan melakukan manipulasi (Munir, 2006 : iii).
Informasi yang merupakan hasil pengolahan dari data, mempunyai
nilai yang berbeda bagi setiap orang. Seringkali sebuah informasi menjadi
sangat berharga, dan tidak semua orang diperkenankan untuk
mengetahuinya.
Kerahasiaan atau lebih dikenal dengan istilah “confidentiality”,
dapat diartikan sebagai perlindungan terhadap data dalam sistem informasi
perusahaan, sehingga tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berhak.
Banyak yang beranggapan bahwa tipe perlindungan seperti ini hanya
penting untuk kalangan militer dan pemerintahan, dimana mereka perlu
merahasiakan rencana dan data penting. Akan tetapi kerahasian juga sangat
penting bagi kalangan bisnis yang perlu melindungi rahasia dagang mereka
dari kompetitor, atau untuk mencegah akses terhadap data-data yang
dianggap sensitif oleh orang-orang yang tidak berhak di dalam. Alasan lain
diperlukannya pengamanan basis data adalah berlakunya Undang-Undang
yang mengatur perihal kerahasiaan data pelanggan yang biasa disimpan pada
basis data perusahaan. Salah satu contohnya adalah peraturan HIPAA
(Helath Insurance Portability and Accountability Act) yang menstandarkan
keamanan data medis dan data individual lainnya.
Karena alasan tersebut dan isu seputar privasi yang semakin
diperhatikan akhir-akhir ini, telah memaksa badan pemerintahan dan
perusahaan swasta sekalipun untuk menjaga kerahasiaan informasi secara
lebih baik lagi, demi melindungi data-data pribadi yang disimpan dalam
sistem informasi badan pemerintahaan atau perusahaan swasta tersebut.
Secara garis besar, terdapat dua tujuan dari pengamanan basis data
yaitu melindungi kerahasiaan data dan menjamin integritas data. Kerahasian
harus terdefinisi dengan baik, dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan
informasi harus diterapkan secara berhati-hati, khususnya untuk komputer
yang bersifat standalone atau tidak terhubung ke jaringan. Aspek penting
dari kerahasiaan adalah pengidentifikasian atau otentikasi terhadap user.
Identifikasi positif dari setiap user sangat penting untuk memastikan
efektivitas dari kebijakan yang menentukan siapa saja yang berhak untuk
mengakses data tertentu.
Salah satu cara untuk mengamankan data pada basis data adalah
dengan menggunakan teknik kriptografi yang diterapkan pada data tersebut.
Pengamanan menggunakan kriptografi memerlukan banyak pertimbangan
dan strategi. Perlindungan terhadap kerahasiaan data dengan menggunakan
kriptografi sekarang ini semakin meningkat, salah satu caranya dengan
penyandian data atau enkripsi. Metode enkripsi adalah suatu metode
manipulasi data dengan mengkodekan atau meyembunyikan data aslinya,
sehingga data yang bisa dibaca dan dimengerti oleh siapapun
(plaintext/cleartext) menjadi data yang tidak bisa dibaca dan dimengerti
dengan jelas. Pengkodean data menjadi data enkripsi dapat menghindari
pemanipulasian dan perusakan data melalui jaringan dalam upaya
melindungi basis data.
Seperti kita ketahui bahwa access database server dengan
menggunakan bahasa pemprograman Visual Basic saat ini banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi selama ini penggunaan
database access belum pernah diberi pengamanan data. Ini berarti bahwa
setiap orang dapat dengan mudahnya melihat informasi yang ada di
dalamnya. Untuk itu agar datanya tidak diketahui oleh pihak-pihak yang
tidak berkepentingan, kita harus berusaha menyiasati cara mengamankan
informasi yang dimiliki. Seperti yang telah dipaparkan di atas, salah satu
cara mengamankan basis data adalah dengan penyandian data atau enkripsi.
Ada beberapa algoritma enkripsi yang biasa digunakan seperti DES,
Triple DES, Blowfish, IDEA dan sebagainya. Algoritma-algoritma tersebut
begitu rumit dan sulit dimengerti dengan dalih ‘faktor keamanan’, katanya
semakin sulit suatu algoritma dimengerti, maka semakin aman. Namun bagi
para pengguna mereka tidak memikirkan seberapa sulit algoritma dan
aplikasinya, yang mereka inginkan adalah menjaga kerahasiaan data.
Ada 2 syarat untuk mengimplementasikan suatu sistem enkripsi yang
aman (http://www.topsecretcripto.com
). Pertama, kunci harus dipilih secara
acak. Kedua, panjang kunci harus sama dengan panjang plainteks yang akan
dienkripsikan. Jika kedua syarat dipenuhi, tidak masalah seberapa kompleks
algoritma enkripsinya. Bahkan semakin sederhana semakin baik, karena
semakin sederhana suatu algoritma, maka akan semakin sedikit proses
komputasinya dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk
mengeksekusinya. Kesederhanaan itulah yang ditawarkan oleh algoritma
One Time Pad (OTP), algoritma kriptografi yang secara teori dan praktik
aman dari tangan-tangan penyadap, dan dikenal dengan sebutan
‘unbreakable chiper’ (Munir, 2006 : 93).
Skema enkripsi yang akan dibangun di sini menerapkan teknik pada
kriptografi modern, yang menganut kerahasiaan pada kunci (key). Pada
penulisan skripsi ini, penyandian data dibuat dengan menggunakan
algoritma OTP untuk sistem pengamanan access database server pada
bahasa pemprograman Visual Basic.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, masalah
yang akan diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana algoritma
OTP untuk sistem pengamanan access database server pada bahasa
pemprograman Visual Basic?
23.11
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: ALGORITMA ENKRIPSI ONE TIME PAD UNTUK SISTEM PENGAMANAN ACCESS DATABASE SERVER MENGGUNAKAN BAHASA PEMPROGRAMAN VISUAL BASIC
Rating: