Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

Implementasi Disk Encryption Menggunakan Algoritma Rijndael

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
Latar Belakang Implementasi Disk Encryption Menggunakan Algoritma Rijndael

Data dapat menjadi salah satu aset penting dalam kelangsungan hidup perusahaan mana pun. Penyimpanan data memerlukan berbagai macam pertimbangan, terutama dari segi keamanannya. Penggunaan laptop/notebook saat ini menimbulkan masalah baru berkaitan dengan penyimpanan data tersebut. Mau tidak mau, perusahaan harus mengizinkan data penting mereka “berkeliaran” di luar. Untuk menyelesaikan masalah ini, enkripsi data sebaiknya dilakukan. Teknik enkripsi yang umum digunakan adalah enkripsi yang dilakukan pada file atau file encryption. Satu file yang diinginkan dienkripsi pada satu waktu. File encryption sudah dilakukan bertahun-tahun dan masih memiliki manfaat dari segi keamanan. Namun, file encryption juga memiliki kekurangan terutama apabila dihadapkan pada kondisi tertentu. Misalnya, jika file yang berisi informasi penting berjumlah banyak, seperti file-file yang dimiliki oleh suatu perusahaan. File encryption yang dilakukan membutuhkan penanganan yang baik berkaitan dengan status file apa yang dienkripsi menggunakan kunci apa. Disk encryption merupakan alternatif enkripsi data selain file encryption. Enkripsi ini disebut juga enkripsi volume (volume encryption). Penggunaan kata volume dikarenakan enkripsi ini seakan-akan dilakukan pada area tertentu. Area itu menjadi sebuah volume/ kontainer yang dapat digunakan untuk menyimpan file-file penting. Berdasarkan besarnya volume tersebut, disk encryption dapat digolongkan menjadi dua yakni entire hard disk encryption (EHD encryption) dan virtual hard disk encryption (VHD encryption) [REF04].

Sesuai namanya, EHD encryption berarti enkripsi dilakukan pada seluruh area hard disk, termasuk faktor yang menyangkut perangkat keras hard disk itu sendiri. Dengan demikian, EHD encryption ini hanya dapat diimplementasikan secara khusus terhadap salah satu jenis hard disk tertentu. Jenis enkripsi ini tentu memiliki kelebihan karena seluruh area hard disk aman. Namun, jika dikaitkan dengan jaringan dan kegiatan sharing yang biasa dilakukan di dalamnya, EHD encryption menuntut penyesuaian yang tidak mudah. VHD encryption, di sisi lain, tidak melakukan pengamanan terhadap seluruh area hard disk, tetapi hanya sebagian. Dengan demikian, sepanjang ada kesesuaian sistem enkripsi dengan sistem operasi tempat VHD encryption terinstal, semua akan berjalan lancar, tidak perlu memikirkan faktor yang berkaitan dengan perangkat keras hard disk. Karena kelebihan pada aspek tersebut, topik tugas akhir ini menggunakan sistem enkripsi ini. Mengenai cara kerja VHD encryption, pada dasarnya, sistem ini mengizinkan pengguna untuk membuat sebuah file volume, yaitu sebuah file yang menyimpan konfigurasi dan data disk yang terenkripsi. Sebuah virtual disk akan dimunculkan jika pengguna memberikan password yang tepat untuk membuka file volume tadi. Virtual disk yang muncul tidak berbeda dengan disk biasa, dapat digunakan untuk menyimpan file. File yang tersimpan di dalamnya pun dapat diperlakukan seperti layaknya bila tersimpan pada disk yang lain, yakni dapat di-copy, di-paste, di-delete, dan sebagainya. Satu perbedaan antara virtual disk ini dengan disk biasa adalah seluruh data yang disimpan pada disk ini secara otomatis dan transparan akan dienkripsi. Pada saat melakukan enkripsi terhadap data yang disimpan di dalamnya, disk encryption bekerja dengan blok bit. Oleh karena itu untuk membangun sistem enkripsi seperti ini, algoritma enkripsi yang dipakai adalah algoritma yang bekerja dengan blok bit juga. Jenis algoritma seperti itu dinamakan cipher blok (block cipher). Rangkaian bit plainteks/cipherteks yang akan dienkripsi atau didekripsi dibagi menjadi blok-blok bit  yang panjangnya sama dan sudah  ditentukan sebelumnya[MUN04].

Banyak algoritma kriptografi cipher blok yang sudah pernah dipublikasikan. Untuk menyebut beberapa di antaranya adalah DES(Data Encryption Standard), Triple DES(3DES), IDEA(International Data Encryption Algorithm), Blowfish, Gost, Safer, LOKI, FEAL, RC2, RC5, Serpent, dan lain-lain [MUN04]. Salah satu algoritma kriptografi cipher blok yang terbaru adalah algoritma Rijndael. Algoritma ini adalah pemenang sayembara terbuka yang diadakan oleh NIST (National Institute of Standards and Technology) untuk membuat standard algoritma kriptografi yang baru sebagai pengganti Data Encryption Standard (DES). DES sudah dianggap tidak aman terutama karena panjang kunci yang relatif pendek sehingga mudah dipecahkan menggunakan teknologi saat ini. Standard tersebut diberi nama Advanced Encryption Standard (AES). Tepatnya pada bulan November 2001, algoritma Rijndael ditetapkan sebagai AES, dan diharapkan Rijndael menjadi standard kriptografi yang dominan paling sedikit selama 10 tahun [MUN04]. Kenyataan bahwa algoritma Rijndael merupakan algoritma kriptografi cipher blok yang masih baru dan belum dinyatakan tidak aman adalah dasar pemilihan algoritma ini menjadi algoritma enkripsi pada topik tugas akhir ini. Alasan lain untuk memilih algoritma Rijndael adalah algoritma ini sudah terbukti dapat diimplementasikan untuk aplikasi disk encryption. Pembangunan sebuah perangkat lunak disk encyrption sejak awal didasarkan pada pilihan-pilihan komponen yang membentuknya. Dengan jenis virtual hard disk encryption, algoritma Rijndael, perangkat lunak disk encryption yang dibangun diharapkan dapat memberikan faktor keamanan yang cukup kuat sambil menjaga performansi tetap tinggi dan dapat digunakan secara luas. Komponen lain yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi disk encryption ini adalah sistem operasi yang digunakan. Microsoft Windows yang sudah dikenal luas menjadi pilihan sistem operasi untuk implementasi disk encryption ini.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dijadikan dasar pengerjaan tugas akhir ini meliputi:
1. Bagaimana membuat virtual disk pada sistem operasi Windows.
2. Bagaimana mengenkripsi virtual disk dengan algoritma Rijndael.

1.3 Tujuan
Tujuan utama dan tujuan pendukung tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Memahami konsep disk encryption dan perbedaannya dengan file encryption.
b. Memahami algoritma Rijndael.
c. Memahami dan mengimplementasikan cara pembuatan virtual disk pada sistem operasi Windows.
d. Mengimplementasikan disk encryption dengan algoritma Rijndael.
e. Menguji keamanan untuk disk yang telah dienkripsi
Kata kunci: disk encryption, Windows driver, virtual disk driver, Rijndael

Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Implementasi Disk Encryption Menggunakan Algoritma Rijndael