A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan Pemahaman Konsep tentang Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan melalui Pemanfaatan Alat Peraga dan Lembar Kerja Pada Siswa Kelas IV SD Wonosari 02 Semarang
Mata pelajaran Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
untuk berkomunikasi dengan menggunakan bilangan-bilangan dan simbol-simbol
serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Matematika di sekolah
dasar mengutamakan agar siswa mengenal, memahami, serta mahir menggunakan
bilangan dalam kaitannya dengan praktek dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai banyak istilah mengenai
pembagian. Misalnya, jika ada seorang ibu yang menggoreng telur dadar
kemudian dibagikan kepada empat orang anaknya dengan pembagian yang sama,
maka untuk setiap anak akan mendapatkan seperempat bagian telur dadar tersebut.
Pada soal cerita di atas dapat dituliskan menjadi kalimat matematika sebagai
berikut, 1 : 4 atau dapat dituliskan
termasuk sebagai pecahan.1/4
. Dalam bahasa matematika bilangan
Pecahan adalah suatu bilangan cacah yang digunakan untuk menyatakan
banyaknya anggota suatu himpunan, kini diperkenalkan lagi hal baru yaitu
bilangan yang digunakan untuk menyatakan bagian-bagian benda, jika benda itu
dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang sama (Sugiarto, 2006: 36).
Berdasarkan definisi pecahan di atas, dapat disimpulkan bahwa sesuatu
yang berhubungan dengan pembagian tidak akan terlepas dengan suatu bilangan 1/4
pecah atau juga sering kita sebut dengan nilai pecahan. Melihat pentingnya
pemahaman tentang pecahan, pembelajaran dengan pokok bahasan pecahan
tersebut sudah dijumpai mulai dari pendidikan di Sekolah Dasar. Banyak metode
dan cara yang digunakan untuk mengajarkannya, di antaranya adalah dengan
menggunakan media peraga yang berupa media visual atau alat peraga.
Melalui penggunaan media tersebut diharapkan siswa akan lebih mudah
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Menurut Piaget perkembangan
mental anak Sekolah Dasar (SD) berada pada tingkat operasi konkret. Pada tahap
ini pekerjaan-pekerjaan logis dapat dilakukan dengan bantuan benda-benda
konkret (Anonim, 1997: 21). Sedangkan menurut Brunner, anak usia SD, untuk
mendapatkan daya tangkap dan daya serapnya yang meliputi ingatan, pemahaman
dan penerapan masih memerlukan mata dan tangan. Mata berfungsi untuk
mengamati, sedangkan tangan berfungsi untuk meraba. Dengan demikian dalam
pendidikan matematika dituntut adanya benda konkret yang merupakan ide-ide
matematika dan juga benda konkret yang dapat digunakan untuk penerapan
matematika.
Pada beberapa waktu yang lalu media pembelajaran masih jarang
digunakan, karena materi yang diberikan pada siswa hanya mengacu pada rumus
yang sudah ada. Kreativitas dan pemahaman siswa menjadi terhambat karenanya.
Namun sesuai dengan Kurikulum 2004, dimana kreativitas dan logika siswa
sangat dituntut untuk menjadi lebih baik. Dengan demikian peneliti sebagai
seorang guru juga merasa tertantang untuk meningkatkan sarana pembelajaran
yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
Pada angkatan tahun lalu di SD Wonosari 02 rata-rata hasil belajar siswa
pada pokok bahasan pecahan adalah 57. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya
peningkatan hasil belajar siswa terutama pada pokok bahasan tersebut. Pada
penelitian ini diimplementasikan pembelajaran melalui pemanfaatan alat peraga
dan Lembar Kerja Siswa.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut: Apakah melalui pemanfaatan alat peraga dan lembar kerja dapat
meningkatkan pemahaman konsep tentang pokok bahasan penjumlahan dan
pengurangan pecahan pada siswa kelas IV SD Wonosari 02 tahun ajaran
2006/2007 Semarang?
C. Cara Pemecahan Masalah
Strategi pembelajaran yang efektif dengan adanya interaksi dua arah antara
siswa dengan guru sangat mendukung suatu pembelajaran yang optimal. Proses
belajar mengajar akan terhambat jika guru tidak dapat menciptakan suatu
kreativitas dalam strategi pembelajarannya. Misalnya dengan menggunakan alat
peraga dan lembar kerja siswa maka diharapkan dapat meningkatkan motivasi
siswa untuk belajar.
D. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dalam judul skripsi ini ditujukan agar tidak terjadi salah
tafsir dalam memberi gambaran yang lebih jelas terhadap obyek-obyek penelitian.
Istilah-istilah yang digunakan adalah :
1. Konsep
Suatu konsep matematika adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita
mengklasifikasikan obyek-obyek atau peristiwa-peristiwa serta
mengklasifikasikan apakah obyek-obyek dan peristiwa-peristiwa itu termasuk
atau tidak termasuk ke dalam ide abstrak tersebut.
2. Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan adalah pokok bahasan
yang diajarkan di kelas IV semester 2 meliputi penjumlahan pecahan
berpenyebut sama, penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama.
Pengurangan pecahan berpenyebut sama, dan pengurangan pecahan
berpenyebut tidak sama.
3. Alat Peraga
Alat peraga adalah alat bantu pembelajaran untuk mengurangi atau
menghindari kemungkinan-kemungkinan terjadi salah komunikasi. Pendapat
Darhim (1985: 5) menyatakan bahwa alat peraga yang penggunaannya
diintegrasikan dengan isi pengajaran yang telah tertuang dalam GBPP
bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran.
4. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa adalah duplikat yang dibagikan kepada siswa di satu
kelas untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Lembar kerja terstruktur
dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu program kerja atau pelajaran
dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan guru untuk mencapai sasaran
yang dituju dalam pelajaran itu.
14.21
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Meningkatkan Pemahaman Konsep tentang Pokok Bahasan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan melalui Pemanfaatan Alat Peraga dan Lembar Kerja Pada Siswa Kelas IV SD Wonosari 02 Semarang
Rating: