1.1 Latar Belakang SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 SUBAH
Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga agar kesegaran
jasmani tetap berada dalam kondisi yang baik. Sehingga terlihat pria maupun
wanita, tua atau muda melakukan latihan-latihan olahraga, baik di lapangan
maupun di jalan, semua ini mereka lakukan agar kesehatan dan kesegaran jasmani
tetap baik yang digunakan sebagai dasar penting untuk hidup bahagia dan
bermanfaat.
Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat
permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau melawan orang lain
atau konfrontasi dengan unsur-unsur alam. Kegiatan olahraga meliputi gaya
pertandingan, maka kegiatan itu harus dilaksanakan dengan semangat atau jiwa
sportif. Pada olahraga kelompok mendorong manusia saling bertanding dalam
suasana kegembiraan dan kejujuran. Olahraga memberi kemungkinan pada
tercapainya rasa saling mengerti dan menimbulkan solidaritas serta tidak
mementingkan diri sendiri. Olahraga juga dapat dijadikan juga alat pemersatu.
Mengingat pentingnya peranan olahraga dalam kehidupan manusia, juga dalam
usaha ikut serta memajukan manusia Indonesia yang berkualitas, maka
pemerintah Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan di bidang
olahraga, seperti mengadakan pertandingan-pertandingan olahraga yang biasanya
diikuti oleh olahragawan.
Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari
sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir
seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai kecuali penjaga gawang
yang diperbolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya.
Dalam perkembangannya permainan ini dapat dimainkan di luar lapangan
(outdoor) dan di dalam ruangan tertutup (indoor). Sepakbola berkembang dengan
pesat di kalangan masyarakat, karena permainan ini dapat dimainkan oleh laki-
laki dan perempuan; anak-anak, dewasa; dan orang tua (Sucipto, dkk, 1999/2000:
7).
Sepakbola menjadi salah satu olahraga favorit di kalangan masyarakat,
karena sepakbola sudah dikenal di seluruh lapisan masyarakat. Hal ini terbukti
dengan munculnya klub sepakbola di berbagai daerah juga munculnya klub-klub
tangguh di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi, serta dengan adanya
kompetisi di tingkat nasional maupun daerah, dan juga banyak berdirinya sekolah-
sekolah sepakbola.
Setiap cabang olahraga mempunyai tujuan dari permainannya. Tujuan
permainan sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke
gawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya agar tidak kemasukan. Suatu
regu dinyatakan menang apabila regu tersebut dapat memasukkan bola ke gawang
lawannya dan apabila sama, maka dinyatakan seri atau draw.
Dalam upaya membina prestasi yang baik, maka pembinaan harus dimulai
dari pembinaan usia muda dan pembinaan atlet muda berbakat sangat menentukan
menuju tercapainya mutu prestasi optimal dalam cabang olahraga sepakbola. Bibit
atlet yang unggul perlu pengolahan dan proses kepelatihan secara ilmiah, barulah
muncul prestasi atlet semaksimal mungkin pada umur-umur tertentu. Atlet
berbakat yang umurnya muda dapat ditemukan di sekolah-sekolah, klub,
organisasi pemuda dan kampung-kampung.
Dalam pembelajaran sepakbola, kita mengenal aspek-aspek yang perlu
dikembangkan yaitu:
1. Pembinaan teknik (keterampilan)
2. Pembinaan fisik (kesegaran jasmani)
3. Pembinaan taktik
4. Kematangan juara
(Soekatamsi, 1984: 11)
Dalam peningkatan kecakapan permainan sepakbola, keterampilan dasar
erat sekali hubungannya dengan kemampuan koordinasi gerak fisik, taktik dan
mental. Keterampilan dasar harus betul-betul dikuasai dan dipelajari lebih awal
untuk mengembangkan mutu permainan yang merupakan salah satu faktor yang
menentukan menang atau kalahnya suatu kesebelasan dalam suatu pertandingan.
Untuk meningkatkan prestasi sepakbola banyak faktor yang harus
diperhatikan seperti sarana prasarana, pelatih yang berkualitas, pemain berbakat
dan kompetisi yang teratur serta harus didukung oleh ilmu dan teknologi yang
memadai.
Di Indonesia, mata pelajaran Pendidikan Jasmani beberapa kali berganti
nama.Nama terakhir adalah Pendidikan Jasmani tanpa ditambahi
Kesehatan.Perubahan ini tidak berarti menghilagkan perhatian terhadap kesehatan
siswa.Kesehatan siswa tetap menjadi perhatian utama,tetapi kesehatan siswa
merupakan dampak dari Pendidikan Jasmani.Nama Pendidikan Jasmani lebih
menegaskan bahwa mata pelajaran ini menggunakan aktivitas jasmani sebagai
media untuk mencapai tujuan pembelajaran.Pendidikan Jasmani adalah suatu
proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani,mengembangkan keterampilan motorik,pengetahuan dan perilaku hidup
aktif,dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani.Pengaaman belajar yang disajikan
akan membantu siswa untu memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana
cara melakukan secara aman,efisien,dan efektif (Taga,2003:2).
Tujuan dari Pendidikan Jasmani ada dua macam yaitu:
A.Tujuan Umum Tujuan umum dari pendidikan jasmani adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan, perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang selaras dan optimal dalam upaya membentuk dan menggembangkan gerak dasar, menanaman kemampuan gerak dasar,menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat.
B.Tujuan Khusus
1. Meningkatkan perkembangan dan aktivitas sistem:peredaran darah, pencernaan, pernafasan, dan saraf.
2. Meningkatkan pertumbuhan jasmani seperti, bertambahnya tinggi dan berat badan.
3. Menanamkan nilai nilai disiplin, kerjasama, sportivitas, dan tenggang rasa.
4. Meningkatkan dan mengembangkan keterampilan dalam melakukan
kegiatan olahraga serta memiliki sikap positif terhadap kegiatan pendidikan jasmani.
5. Meningkatkan kesehatan dan kesegaran jasmani.
6. Meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani. 7. Menanamkan kegemaran dalam berolahraga dan membiasakan hidup sehat
sehari hari (Dekdikbud, 1988:1) Sekolah merupakan lembaga dan organisasi yang tersusun rapi.
Segala
kegiatan direncanakan dan diatur sesuai dengan kurikulum. Dan untuk menghadapi kemajuan jaman kurikulum selalu diadakan perubahan, diperbaiki dan disempurnakan agar apa yang diberikan di sekolah terhadap anak didiknya dapat digunakan untuk menghadapi tantangan hidup di masa sekarang maupun yang akan datang, sehingga sekolah sebagai tempat untuk belajar agar tujuan hidup atau cita-citanya tercapai. Hal ini berlaku pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.
Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SMA Negeri 1 Subah merupakan kegiatan yang sudah diprogram dengan kebutuhan yang diinginan oleh sekolah. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang di adakan di SMA Negeri 1 Subah yaitu meliputi :
Berdasarkan survei pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap peserta
ekstrakurikuler olahraga sepakbola di SMA Negeri 1 Subah terlihat bahwa banyak peminat dari para siswa untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dan kebanyakan para siswa berasal dari klub-klub sepakbola di daerahnya masing-masing.
1.2 Permasalahan
Dasar atau pondasi yang penting dan harus dimiliki pemain sepakbola yaitu teknik gerak dasar sepakbola yang baik. Sehingga teknik gerak dasar mutlak harus dikuasai oleh tiap siswa peserta ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Subah. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana tingkat keterampilan gerak dasar sepakbola siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMA Negeri 1 Subah tahun ajaran 2006/2007 ?
18.25
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 SUBAH
Rating: