A. Latar Belakang GAMBARAN KARAKTERISTIK KLIEN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN
World Health Organization
(
WHO
)
mendefenisikan kesehatan sebagai
“keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit
atau kelemahan”. Defenisi ini menekankan kesehatan sebagai suatu keadaan
sejahtera yang positif, bukan sekadar keadaan tanpa penyakit. Orang yang memiliki
kesejahteraan emosional, fisik, dan sosial dapat memenuhi tanggung jawab
kehidupan, berfungsi dengan efektif dalam kehidupan sehari-hari, dan puas dengan
hubungan interpersonal dan diri mereka sendiri (
Videbeck, 2008)
.
Timbulnya stressor psikososial atau keadaan/peristiwa yang menyebabkan
perubahan dalam kehidupan seseorang
(
anak, remaja, atau dewasa
)
menuntut
individu untuk mampu beradaptasi
(
menyesuaikan diri
)
untuk menanggulangi
stressor
(
tekanan
)
tersebut. Namun tidak semua orang mampu melakukan adaptasi
dan mampu menanggulanginya, sehingga timbullah keluhan-keluhan di bidang
kejiwaan berupa gangguan jiwa dari yang ringan hingga yang berat (
Hawari, 2006)
.
Gangguan jiwa mengakibatkan bukan saja kerugian ekonomis, material dan
tenaga kerja, akan tetapi juga penderitaan yang sukar untuk digambarkan besarnya
baik bagi penderita maupun bagi keluarganya danorang yang dicintainya seperti
kegelisahan, kecemasan, keputusasaan, kekecewaan, kekhawatiran dan kesedihan
yang mendalam (
Maramis, 2004)
.
Faktor penyebab stress pada individu dapat berupa masalah fisik misalnya
kecacatan dan penyakit
(
terutama yang kronis
)
, jantung, kanker, kecelakaan, operasi,aborsi dan lain sebagainya. Masalah psikologis dapat berupa masalah perkawinan,
masalah pekerjaan, masalah keuangan, konflik dalam hubungan interpersonal, masalah
dalam bidang hukum, ketidakmampuan melewati fase-fase perkembangan mental, dan
lain-lain
(
Hawari, 2007
)
Menurut Maramis
(
2004
)
, diperkirakan bahwa 2-3% dari jumlah penduduk
Indonesia menderita gangguan jiwa berat. Bila separuh dari mereka itu memerlukan
perawatan di rumah sakit dan jika Indonesia berpenduduk 120 juta orang, maka ini
berarti bahwa di negara kita ada 120.000 orang dengan gangguan jiwa berat memerlukan
perawatan di rumah sakit.
Rumah Sakit Jiwa
(
RSJ
)
pada dasarnya dihuni oleh pasien yang sakit “mental”,
baik ringan, sedang, maupun berat. Dengan sendirinya karakteristik pasien RSJ agak
berbeda dengan rumah sakit pada umumnya. Karakteristik pasien yang dirawat di rumah
sakit berdasarkan usia, yang paling banyak dijumpai adalah pada usia pertengahan yaitu
sekitar 40-50 tahun dan persentase wanita lebih banyak daripada laki-laki
(
Akademika
UGM, 2009
)
.
Sedangkan berdasarkan data tahun 2007, di RSUD Banyumas merawat pasien
gangguan jiwa yang rata-rata pencetus gangguan jiwanya lantaran beban kerja yang
terlalu berat, pasien yang kehilangan pekerjaan akibat Pemutusan Hubungan Kerja
(
PHK
)
dan mantan tenaga kerja yang tertekan selama bekerja di luar negeri. Sehingga
jelaslah bahwa masalah pekerjaan dapat menjadi penyebab timbulnya gangguan jiwa
(
Kapanlagi.Com, 2009
)
.
Di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Prov. Sul-Sel sendiri, berdasarkan
data Medical Record, sepanjang tahun 2008 lalu mencatat ada sejumlah 10.267
pasien gangguan jiwa yang dirawat inap. Pasien yang dirawat tersebut dari berasal
dari berbagai karakteristik usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, suku dan
masalah keperawatan yang berbeda.
Untuk itu peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran
Karakteristik Klien yang Dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi
Provinsi Sulawesi Selatan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah dengan pertanyaan sebagai berikut :
“Bagaimana gambaran karakteristik klien yang dirawat di Rumah Sakit Khusus
Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan ?”.
12.29
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: GAMBARAN KARAKTERISTIK KLIEN YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN
Rating: