1.1 Latar Belakang Masalah PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK  DENGAN TEKNIK SKIPPING AYUNAN VISUAL SISWA KELAS X.11 SMA NEGERI 2 SEMARANG
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan 
dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai 
upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia 
pendidikan di Indonesia. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk 
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia misalnya pemerintah membuat 
perubahan-perubahan baru diantaranya adalah menciptakan Kurikulum Berbasis 
Kompetensi (KBK). Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada 
kecakapan-kecakapan yang berguna untuk menghadapi permasalahan dalam 
berbahasa yang meliputi (1) keterampilan menyimak; (2) keterampilan berbicara; 
(3) keterampilan membaca; (4) keterampilan menulis. 
Pada era globalisasi sekarang ini, orang dituntut untuk berlomba-lomba 
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebanyak-banyaknya dan seluas-
luasnya. Salah satu cara memenuhi tuntutan tersebut adalah dengan membaca. 
Membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa menduduki posisi dan peran 
yang sangat penting dalam konteks kehidupan manusia. Masyarakat yang gemar 
membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru semakin meningkatkan 
kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada 
masa-masa mendatang (Rahim 2005:1). Pembelajaran membaca merupakan sarana pengembangan bagi keterampilan 
berbahasa lainnya. Tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai apabila 
penguasaan keterampilan membaca terus dilatih dan ditingkatkan. Nurhadi 
(2005b:11) mengemukakan beberapa hal untuk meningkatkan kemampuan 
membaca, yaitu (1) menyadari adanya berbagai variasi tujuan membaca yang 
berbeda dari satu kegiatan membaca dengan kegiatan membaca lain; (2) selalu 
merumuskan secara jelas setiap kegiatan membaca, minimal tahu apa yang akan 
diperolehnya dari membaca; (3) perlu mengembangkan berbagai strategi 
membaca selaras dengan ragam tujuan membaca; (4) perlu latihan membaca 
dengan berbagai variasi tujuan membaca; dan (5) menyadari bahwa seseorang 
yang mempunyai daya baca tinggi akan mampu memanfaatkan teknik membaca 
yang bervariasi sejalan dengan tujuan membaca yang ingin dicapainya. 
Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Nasional membuat kebijakan untuk 
mengajarkan membaca di sekolah mulai tingkat SD sampai dengan tingkat SMA. 
Pembelajaran membaca yang diajarkan untuk siswa kelas X SMA adalah 
membaca lanjutan (membaca cepat 250 kpm dan menemukan ide pokok). 
Membaca lanjutan merupakan kelanjutan dari membaca menengah. Sesuai 
kurikulum, standar kompetensi awal pada siswa kelas X SMA adalah membaca 
berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca (Kurikulum 
Standar Isi 2006). Untuk mencakupi standar tersebut, siswa perlu diajari membaca 
cepat sekaligus dapat menemukan ide pokok dalam teks bacaan. 
Mengingat 
masing-masing siswa mempunyai irama perkembangan dan kematangan yang berbeda-beda, maka guru dituntut dapat memilih dan menggunakan teknik-teknik 
membaca dalam kegiatan belajar mengajar secara optimal (Haryadi 2006a:6). 
Dari survei pendahuluan yang penulis laksanakan meliputi observasi dan 
wawancara dengan guru dan siswa di kelas X.11 SMA Negeri 2 Semarang untuk 
mengungkapkan permasalahan yang dihadapi siswa, diperoleh data keadaan siswa 
dan kemampuan siswa, karateristik siswa, dan keinginan siswa sebagai berikut. 
Pertama, berdasarkan wawancara dengan siswa menyatakan pernah belajar 
membaca namun mereka belum pernah belajar membaca cepat dengan suatu 
teknik. Guru masih menerapkan proses pembelajaran konvensional yaitu guru 
berceramah dan siswa mengerjakan tugas. Guru hanya mengajarkan siswa untuk 
membaca tanpa disertai dengan teknik yang dapat memudahkan siswa untuk 
membaca dengan cepat serta dapat menemukan ide pokok bacaan dengan cepat 
pula. Kedua, berdasarkan keterangan guru dan hasil observasi, kemampuan 
membaca siswa masih dalam tahap per kata. Ketiga, berdasarkan keterangan guru, 
siswa jika diberi pelajaran membaca tampak kurang berminat dan kurang tertarik 
dengan bacaan yang disajikan. Keempat, berdasarkan hasil wawancara dengan 
siswa, mereka ingin pembelajaran yang menyenangkan. Selama ini siswa 
menganggap pembelajaran membaca sangat membosankan. 
Berdasarkan keadaan tersebut, perlu diupayakan cara untuk meningkatkan 
keterampilan membaca khususnya membaca cepat untuk menemukan ide pokok. 
Rendahnya keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok juga 
diketahui setelah dilakukan tes awal membaca cepat untuk menemukan ide pokok. 
Dari hasil tes diketahui rata-rata membaca siswa sebesar 171 kpm, rata-rata tersebut masuk dalam kategori lambat dan belum dinyatakan tuntas karena guru 
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mematok standar ketuntasan minimal 
siswa sebesar 250 kpm. Hasil tes pemahaman ide pokok juga masuk dalam 
kategori cukup yaitu sebesar 44,63, nilai tersebut belum memenuhi standar 
ketuntasan minimal yang telah ditetapkan oleh guru mata pelajaran Bahasa dan 
Sastra Indonesia yaitu sebesar 70. Dilakukan tes awal keterampilan membaca 
cepat untuk menemukan ide pokok memperkuat hasil wawancara dan observasi 
terhadap siswa kelas X.11 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat 
keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok siswa kelas X.11 SMA 
Negeri 2 Semarang masih rendah. 
Hasil studi para ahli membaca di Amerika mengungkapkan, kecepatan yang 
memadai untuk siswa tingkat akhir sekolah dasar kurang lebih 200 kpm, siswa 
lanjutan tingkat pertama antara 200-250 kpm, siswa tingkat lanjutan atas antara 
250-325 kpm, dan tingkat mahasiswa 325-400 kpm dengan pemahaman isi bacaan 
minimal 70 %. Adapun di Indonesia KEM minimal untuk klasifikasi membaca 
adalah SD (140 kpm), SLTP (140-175 kpm), SMU (175-245 kpm), dan PT (245-
280) (Subyantoro dkk, 2002:33). 
Rendahnya tingkat keterampilan siswa dalam membaca cepat untuk 
menemukan ide pokok juga disebabkan oleh perilaku siswa yang kurang baik 
selama proses pembelajaran membaca cepat. Perilaku siswa yang kurang baik 
yaitu siswa menganggap mudah pembelajaran membaca karena siswa 
beranggapan bahwa membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan 
sehingga tidak memerlukan tingkat perhatian dan konsentrasi yang lebih. Selain itu, kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam membaca juga masih banyak dilakukan 
antara lain vokalisasi, mengangkat teks, dan menyangga kepala. 
Melihat kenyataan di atas, perlu diadakan upaya peningkatan keterampilan 
membaca cepat untuk menemukan ide pokok dan perubahan perilaku siswa 
menjadi lebih baik. Teknik skipping ayunan visual dapat digunakan untuk 
meningkatkan keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok. Teknik 
skipping ayunan visual merupakan teknik baca loncat dari bagian yang penting ke 
bagian penting lainnya secara cepat dan tepat. Dengan mengayunkan mata secara 
cepat dan tepat, siswa dapat membaca secara cepat dan menemukan ide pokok 
secara cepat pula. 
Masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran membaca cepat untuk 
menemukan ide pokok siswa  harus segera diatasi. Apabila permasalahan kurang 
meningkatnya keterampilan membaca siswa khususnya membaca cepat untuk 
menemukan ide pokok, tidak segera diatasi akan berakibat kurang berkembangnya 
tingkat keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok siswa. 
Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang berjenjang yang tentu saja 
setiap jenjang pendidikan terdapat kemajuan tingkat jenjang keterampilan. Hal 
tersebut menuntut adanya peningkatan keterampilan membaca siswa untuk 
menghadapi jenjang keterampilan membaca yang semakin kompleks. 
Penggunaan teknik skipping ayunan visual pada pembelajaran membaca 
cepat untuk menemukan ide pokok dapat membantu guru dalam penyusunan 
strategi pembelajaran yang nantinya diharapkan mampu meningkatkan 
keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok siswa. Penerapan teknik skipping ayunan visual menjadikan pembelajaran tidak hanya disajikan 
secara konvensional, yaitu siswa membaca kemudian menjawab soal pemahaman 
ide pokok, tetapi siswa terlebih dahulu membuat pertanyaan yang berkaitan 
dengan isi bacaan sebelum tahap membaca. Dengan teknik ini diharapkan siswa 
tidak lagi bersikap pasif dan mampu menyerap isi bacaan. 
Berdasarkan uraian di atas, penggunaan teknik pembelajaran membaca cepat 
untuk menemukan ide pokok dengan teknik skipping ayunan visual sangat 
menarik untuk diteliti maka dari itulah penulis melakukan penelitian dengan judul 
“Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat untuk Menemukan Ide pokok dengan Teknik Skipping Ayunan Visual pada Siswa Kelas X.11 SMA Negeri 2 Semarang Tahun Ajaran 2008/2009”.
1.2 Identifikasi Masalah 
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru selalu dihadapkan pada siswa yang 
mengalami kesulitan berbahasa khususnya keterampilan membaca. Berbagai 
macam masalah yang menghambat dalam pembelajaran membaca cepat untuk 
menemukan ide pokok menyebabkan kemampuan siswa dalam membaca cepat 
untuk menemukan ide pokok kurang maksimal. Dalam meningkatkan 
keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok dapat dipengaruhi oleh 
faktor internal dan faktor eksternal. 
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa. Sebagian besar 
siswa beranggapan bahwa membaca adalah pelajaran yang membosankan, 
kurangnya kesadaran dari siswa akan pentingnya pelajaran membaca. Selama kegiatan membaca khususnya membaca cepat untuk menemukan ide pokok, siswa 
merasa tersiksa jika harus melaksanakan tugas membaca cepat untuk menemukan 
ide pokok yang yang diberikan oleh guru. Keluhan sebagian siswa adalah (1) 
bacaan yang disajikan kurang menarik; (2) tidak terbiasa membaca cepat; (3) tidak 
mengetahui teknik-teknik dalam membaca cepat untuk menemukan ide pokok. 
Akibatnya, kecepatan membaca siswa masih rendah. Selain itu, siswa mengalami 
kesulitan dalam menemukan ide pokok. 
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar siswa yang meliputi 
faktor guru, sarana, dan lingkungan. Kurangnya hasil belajar siswa dalam 
membaca khususnya membaca cepat untuk menemukan ide pokok dapat 
disebabkan karena cara pengajaran guru masih klasikal dan monoton. Siswa hanya 
sebagai pendengar, tidak ikut secara langsung dalam pembelajaran. Selain itu, 
kurangnya pemberian teknik-teknik dalam membaca cepat untuk menemukan ide 
pokok. Selama pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok, guru 
hanya memberikan penugasan kepada siswa untuk membaca cepat kemudian 
siswa diminta menjawab pertanyaan tanpa adanya panduan membaca cepat untuk 
menemukan ide pokok. Akibatnya guru tidak mengetahui seberapa besar 
kecepatan membaca siswa dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam menemukan 
ide pokok. Guru seharusnya menerapkan teknik sesuai dengan kebutuhan siswa. 
Kebutuhan yang dimaksud disini adalah proses untuk meningkatkan kecepatan 
membaca  dan menemukan ide pokok dalam bacaan.  
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan 
siswa dalam membaca cepat untuk menemukan ide pokok adalah, dengan menggunakan  teknik skipping ayunan visual. Melalui teknik pembelajaran ini, 
siswa diajak untuk berlatih membaca cepat untuk menemukan ide pokok melalui 
latihan mengayunkan mata secara cepat dan tepat dari bagian yang penting ke 
bagian penting yang lain melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut dimulai 
dengan latihan mengayunkan mata secara cepat dan tepat yaitu membaca frase, 
melebarkan jangkauan mata, membaca kalimat, dan membaca paragraf. Dengan 
menggunakan teknik tersebut kecepatan membaca siswa dapat meningkat selain 
itu, mempermudah  siswa dalam menemukan ide pokok teks bacaan.
 23.12
23.12
 Unknown
Unknown
Comment With Facebook!
Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK  DENGAN TEKNIK SKIPPING AYUNAN VISUAL SISWA KELAS X.11 SMA NEGERI 2 SEMARANG




 

 
 

 Posted in:
 Posted in:  