Latar Belakang Penelitian Analisis Pengaruh Investasi Asing Terhadap Kemajuan Teknologi (Technological Progress) Pada Industri Minyak Goreng Di Indonesia
1.1
Minyak goreng merupakan salah satu komponen pokok pangan. Baik oleh rumah tangga maupun oleh industri makanan, fungsi minyak goreng pada umumnya bukan sebagai bahan baku, namun sebagai bahan pembantu. Fungsinya sangat penting dalam menciptakan aroma, rasa, warna, daya simpan dan dalam beberapa hal juga berfungsi sebagai peningkat nilai gizi.
Kebutuhan terhadap minyak goreng untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga meningkat terus, sejalan dengan pertumbuhan penduduk maupun peningkatan konsumsi perkapita. Secara teoritis, kecenderungan meningkatnya rata-rata konsumsi perkapita minyak goreng itu disebabkan oleh kemajuan pola konsumsi penduduk, pendapatan perkapita, dan sedikit banyak dipengaruhi oleh perkembangan dalam budaya masak-memasak.
Potensi permintaan baik permintaan domestik maupun permintaan luar negeri yang cukup besar itu tentu merupakan peluang yang baik bagi pengembangan industri minyak goreng dalam negeri.
Komposisi permintaan masyarakat terhadap komoditas minyak goreng selalu dinamis, sehingga hal ini harus diimbangi dengan kemajuan dalam komposisi produksinya. Selama periode 1976-1995 telah terjadi kemajuan komposisi produksi minyak goreng. Pangsa produksi minyak goreng asal kelapa sawit mengalami peningkatan dari 10,6% menjadi 69,4%, sedangkan pangsa produksi minyak goreng asal kelapa mengalami penurunan dari 89.4% menjadi 30,5%. Berdasarkan berbagai penelitian, dimasa mendatang diperkirakan komposisi tersebut akan mengalami kemajuan kearah minyak goreng yang tidak mengandung lemak jenuh, seperti minyak goreng asal jagung. Minyak goreng jenis tersebut akan dikonsumsi oleh masyarakat golongan berpenghasilan tinggi, sedangkan yang berpendapatan rendah dan sedangakan tetap mengkonsumsi minyak goreng asal sawit. Dengan demikian permintaan atas jenis minyak goreng akan mengalami deversifikasi.
Hal tersebut diatas sudah cukup menjadi alasan akan pentingnya technical change (kemajuan teknologi) pada industri minyak goreng. Oleh
karena itu, riset and development (R&D) merupakan sesuatu yang penting untuk tercapainya kemajuan teknologi tersebut.
Tabel 3. Biaya research and development R&D) pada industri
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk menyajikan skripsi dengan judul:
“ Analisis Pengaruh Investasi Asing Terhadap Kemajuan Teknologi (Technological Progress) Pada Industri Minyak Goreng Di Indonesia ”
| Download File Lengkapnya... |
1.1
Minyak goreng merupakan salah satu komponen pokok pangan. Baik oleh rumah tangga maupun oleh industri makanan, fungsi minyak goreng pada umumnya bukan sebagai bahan baku, namun sebagai bahan pembantu. Fungsinya sangat penting dalam menciptakan aroma, rasa, warna, daya simpan dan dalam beberapa hal juga berfungsi sebagai peningkat nilai gizi.
Kebutuhan terhadap minyak goreng untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga meningkat terus, sejalan dengan pertumbuhan penduduk maupun peningkatan konsumsi perkapita. Secara teoritis, kecenderungan meningkatnya rata-rata konsumsi perkapita minyak goreng itu disebabkan oleh kemajuan pola konsumsi penduduk, pendapatan perkapita, dan sedikit banyak dipengaruhi oleh perkembangan dalam budaya masak-memasak.
Potensi permintaan baik permintaan domestik maupun permintaan luar negeri yang cukup besar itu tentu merupakan peluang yang baik bagi pengembangan industri minyak goreng dalam negeri.
Komposisi permintaan masyarakat terhadap komoditas minyak goreng selalu dinamis, sehingga hal ini harus diimbangi dengan kemajuan dalam komposisi produksinya. Selama periode 1976-1995 telah terjadi kemajuan komposisi produksi minyak goreng. Pangsa produksi minyak goreng asal kelapa sawit mengalami peningkatan dari 10,6% menjadi 69,4%, sedangkan pangsa produksi minyak goreng asal kelapa mengalami penurunan dari 89.4% menjadi 30,5%. Berdasarkan berbagai penelitian, dimasa mendatang diperkirakan komposisi tersebut akan mengalami kemajuan kearah minyak goreng yang tidak mengandung lemak jenuh, seperti minyak goreng asal jagung. Minyak goreng jenis tersebut akan dikonsumsi oleh masyarakat golongan berpenghasilan tinggi, sedangkan yang berpendapatan rendah dan sedangakan tetap mengkonsumsi minyak goreng asal sawit. Dengan demikian permintaan atas jenis minyak goreng akan mengalami deversifikasi.
Hal tersebut diatas sudah cukup menjadi alasan akan pentingnya technical change (kemajuan teknologi) pada industri minyak goreng. Oleh
karena itu, riset and development (R&D) merupakan sesuatu yang penting untuk tercapainya kemajuan teknologi tersebut.
Tabel 3. Biaya research and development R&D) pada industri
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk menyajikan skripsi dengan judul:
“ Analisis Pengaruh Investasi Asing Terhadap Kemajuan Teknologi (Technological Progress) Pada Industri Minyak Goreng Di Indonesia ”
| Download File Lengkapnya... |
19.02
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Analisis Pengaruh Investasi Asing Terhadap Kemajuan Teknologi (Technological Progress) Pada Industri Minyak Goreng Di Indonesia
Rating: