Pendahuluan Determinasi Gas H2s secara Optik Menggunakan Reagen Kering Timbal Asetat dengan Teknik Sol-Gel
Pencemaran udara dapat diartikan berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan normalnya, dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga akan mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman. Sejalan dengan perkembangan industri pada daerah perkotaan, kesetimbangan komposisi udara terganggu bahkan komposisinya berubah yaitu dengan masuknya zat-zat pencemar seperti polutan. Gas H2S merupakan salah satu polutan udara yang bersifat toksik (Manahan, 1994). Oleh karena itu perlu suatu cara untuk memonitor kadar gas H S di udara. Teknik yang sudah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini untuk mendeteksi gas H 2 S 2 adalah teknik sensor. Teknik sensor ini memanfaatkan sifat sensitifitas dari suatu reagen yang diimmobilisasi pada matrik pendukung terhadap analit. Ada beberapa metode yang dikembangkan antara lain: mendeteksi hidrogen sulfida secara sensor optik melalui serat optik menggunakan kertas yang diimpregnasi dengan timbal asetat (Narayanaswamy, 1988). Metode lain yaitu analisa secara kualitatif dimana teknik imobilisasi dilakukan secara fisika yaitu mengkapsulasi timbal asetat pada nafion dan chitosan yang diimpregnasi pada kertas (kertas filter) (Kuswandi, 1999). Fang, G. et.al (2000) mendeteksi sifat H S pada temperatur kamar dan mekanisme sol-gel film tipis CeO . Metode baru, dilakukan oleh Prasetyo (2002), bahwa gas H 2 2 S dapat dideteksi dengan reagen kering timbal asetat yang diimobilisasi secara entrapment oleh PVC sebagai matrik pendukungnya. Pada penelitian ini, penulis ingin mengembangkan metode lain untuk membuat sensor gas H S yaitu teknik sol-gel. Teknik sol-gel ini membuat material pendukung dari kombinasi senyawa organik anorganik yang memiliki sifat yang transparan secara optik (Collinson, et.al, 2000) dan dapat dibuat dalam bentuk strip test. Sol-gel dibuat dengan menerapkan teknik imobilisasi enkapsulasi pada timbal asetat sebagai reagennya ke dalam matriks polimer organosilan. Timbal asetat selektif terhadap gas H 2 S, ditandai dengan perubahan warna menjadi hitam (timbal sulfida) saat gas H 2 2 S bereaksi dengan sensor timbal asetat. Permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini antara lain: sejauh mana kondisi fisik hasil fabrikasi sol-gel dalam mengimobilisasi timbal asetat; respon sensor sol-gel terhadap konsentrasi gas H S dan karakteristik sol-gel yang dibuat dengan sistem pengukurannya menggunakan spektrometer USB 2000 “Ocean Optics” yang dikombinasikan dengan serat optik. 2 -SnO 2 2
Determinasi Gas H2s secara Optik Menggunakan Reagen Kering Timbal Asetat dengan Teknik Sol-Gel
| Download File Lengkapnya... |
Pencemaran udara dapat diartikan berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan normalnya, dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga akan mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman. Sejalan dengan perkembangan industri pada daerah perkotaan, kesetimbangan komposisi udara terganggu bahkan komposisinya berubah yaitu dengan masuknya zat-zat pencemar seperti polutan. Gas H2S merupakan salah satu polutan udara yang bersifat toksik (Manahan, 1994). Oleh karena itu perlu suatu cara untuk memonitor kadar gas H S di udara. Teknik yang sudah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini untuk mendeteksi gas H 2 S 2 adalah teknik sensor. Teknik sensor ini memanfaatkan sifat sensitifitas dari suatu reagen yang diimmobilisasi pada matrik pendukung terhadap analit. Ada beberapa metode yang dikembangkan antara lain: mendeteksi hidrogen sulfida secara sensor optik melalui serat optik menggunakan kertas yang diimpregnasi dengan timbal asetat (Narayanaswamy, 1988). Metode lain yaitu analisa secara kualitatif dimana teknik imobilisasi dilakukan secara fisika yaitu mengkapsulasi timbal asetat pada nafion dan chitosan yang diimpregnasi pada kertas (kertas filter) (Kuswandi, 1999). Fang, G. et.al (2000) mendeteksi sifat H S pada temperatur kamar dan mekanisme sol-gel film tipis CeO . Metode baru, dilakukan oleh Prasetyo (2002), bahwa gas H 2 2 S dapat dideteksi dengan reagen kering timbal asetat yang diimobilisasi secara entrapment oleh PVC sebagai matrik pendukungnya. Pada penelitian ini, penulis ingin mengembangkan metode lain untuk membuat sensor gas H S yaitu teknik sol-gel. Teknik sol-gel ini membuat material pendukung dari kombinasi senyawa organik anorganik yang memiliki sifat yang transparan secara optik (Collinson, et.al, 2000) dan dapat dibuat dalam bentuk strip test. Sol-gel dibuat dengan menerapkan teknik imobilisasi enkapsulasi pada timbal asetat sebagai reagennya ke dalam matriks polimer organosilan. Timbal asetat selektif terhadap gas H 2 S, ditandai dengan perubahan warna menjadi hitam (timbal sulfida) saat gas H 2 2 S bereaksi dengan sensor timbal asetat. Permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini antara lain: sejauh mana kondisi fisik hasil fabrikasi sol-gel dalam mengimobilisasi timbal asetat; respon sensor sol-gel terhadap konsentrasi gas H S dan karakteristik sol-gel yang dibuat dengan sistem pengukurannya menggunakan spektrometer USB 2000 “Ocean Optics” yang dikombinasikan dengan serat optik. 2 -SnO 2 2
Determinasi Gas H2s secara Optik Menggunakan Reagen Kering Timbal Asetat dengan Teknik Sol-Gel
| Download File Lengkapnya... |
23.33
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Determinasi Gas H2s secara Optik Menggunakan Reagen Kering Timbal Asetat dengan Teknik Sol-Gel
Rating: