Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
A. Latar Belakang Masalah  Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

Pasar modal di Indonesia yang dilaksanakan oleh Bursa Efek Indonesia belakangan ini tumbuh dengan cepat, hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang sudah go public di Indonesia. Perusahaan- perusahan go public menjadikan pasar modal sebagai lembaga alternatif untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan. Pada sisi lain investor melakukan investasi untuk memperoleh laba atau sering disebut dengan return yang terbaik, return diperoleh investor dari dua sumber, yaitu dalam bentuk pembagian dividen dan kenaikan harga saham di pasar modal. Naik dan turunnya harga saham pada dasarnya menjadi perhatian utama investor melakukan investasi daripada mengharapkan pembagian dividen yang dilakukan secara berkala dan tidak ada jaminan pembayaran dividen meskipun perusahaan memperoleh laba, dan jika diperhatikan maka tingkat return dari pembayaran dividen pada dasarnya lebih kecil daripada return yang diperoleh dari kenaikan harga saham. Harga saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia sewaktu-waktu dapat berubah secara acak. Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan oleh Husnan dan Mamduh tentang harga saham dalam pengamatan pada tahun 1990, menyatakan bahwa harga saham adalah acak dan efesiensi pasar Bursa Efek Indonesia berada pada bentuk efisiensi lemah (Husnan dan Mamduh, 1991).
Kenaikan dan Penurunan harga saham di pasar modal membuat investor cenderung melakukan analisis harga saham untuk memilih saham yang bisa menghasilkan return yang baik, dan analisis yang digunakan investor dalam melakukan analisis harga saham, dapat dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan, yaitu menggunakan analisis fundamental (internal perusahaan), yang diukur dari kinerja keuangan dan kinerja manajemen perusahaan atau menggunakan analisis teknikal (eksternal perusahaan), yang diukur dari pola perubahan harga saham karena hal-hal diluar kebijakan perusahaan.

Analisis fundamental menyatakan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik yang sering disebut dengan nilai sebenarnya, atau dinyatakan sebagai nilai kelayakan dari suatu saham. Nilai kelayakan suatu saham dinyatakan sebagai nilai yang paling tepat, sebagaimana dengan kinerja perusahaan. Sehingga nilai intrinsik saham harus menggambarkan secara nyata internal perusahaan, khususnya yang terkait dengan kemampuan perusahaan menciptakan arus tunai (cash flow) dalam menjalankan operasional perusahaan secara efektif, efisien dan produktif. Dengan demikian nilai intrinsik saham secara lagsung harus terproyeksi pada nilai pasar saham di pasar modal (Basu, 1983). Baik atau buruknya kinerja keuangan dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Bukti empiris menunjukkan bahwa current ratio, debt to equity ratio dan return on asset berpengaruh positif terhadap return saham di pasar modal. Tetapi berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia dimana faktor-faktor eksternal nampak mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap pembentukan harga saham. Current ratio adalah rasio likuiditas yang menggambarkan mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Debt to equity ratio adalah rasio leverage yang menggambarkan kinerja perusahaan secara keseluruhan yang membandingkan total liabilities dengan total equity return on asset adalah rasio profitabilitas yang dapat menggambarkan kinerja perusahaan secara keseluruhan yang merupakan perbandingan antara net profit after tax dengan total assets suatu perusahaan. Secara bersama-sama current ratio, debt to equity ratio, dan return on asset memiliki pengaruh signifikan (Emanuel : 2006). Menurut Abdullah (2005 : 120), rasio yang biasa digunakan dalam mengukur kinerja keuangan bank adalah rasio solvabilitas (kecukupan modal), rasio likuiditas dan rasio profitabilitas. Rasio yang menggambarkan solvabilitas bank adalah Capital Adequacy Ratio (CAR) yang mengukur kecukupan modal yang dimiliki suatu bank untuk menunjang aktiva yang mengandung resiko dan sekaligus menunjukkan tingkat kesehatan bank dalam aspek permodalannya (SE BI N 6/DPNP/2004).
Gambaran likuiditas suatu bank dapat diukur dengan rasio Loan t Deposit Ratio (LDR) yang mengukur rasio kredit terhadap dana p ketiga dan sekaligus menunjukkan tingkat kesehatan bank ditinjau da segi likuiditasnya (SE BI No. 6/23/DPNP/2004), sedangkan Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusaha dalam mengelola asetnya untuk mendapatkan pendapatan atau laba da sekaligus menunjukkan tingkat kesehatan bank dalam aspek Asse Quality (SE BI No. 6/23/DPNP/2004), oleh sebab itu penulis mengukur kinerja keuangan perbankan dari ketiga rasio tersebut yaitu Capi Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Return on Assets (ROA).
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis dalam hal ini merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut : bagaimana pengaruh kinerja keuangan yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Return On Assets (ROA) terhadap harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia ?

Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar