Bab Pendahuluan Tugas Akhir / Skripsi Jurusan Akuntansi
dengan Judul : Pengaruh Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Publik
Earnings atau laba merupakan komponen keuangan yang menjadi
pusat perhatian sekaligus dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, misalnya digunakan untuk menilai kinerja perusahaan
ataupun kinerja manajer sebagai dasar untuk memberikan bonus kepada
manajer, dan juga digunakan sebagai dasar penghitungan penghasilan kena
pajak. Manajemen laba merupakan hal yang perlu dipahami oleh akuntan
karena akan meningkatkan pemahaman mengenai kegunaan informasi net income, baik yang dilaporkan kepada investor, kreditor, maupun fiskus.
Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan
kepada pihak-pihak di luar korporasi. Dalam penyusunan laporan
keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam
mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun di sisi lain
penggunaan dasar akrual dapat memberikan keleluasaan kepada pihak
manajemen dalam memilih metode akuntansi selama tidak menyimpang dari
aturan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Pilihan metode akuntansi
yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu
dikenal dengan sebutan manajemen laba.
Sampai saat ini manajemen laba merupakan area yang paling
kontroversial dalam akuntansi keuangan. Pihak yang kontra terhadap
manajemen laba seperti investor, berpendapat bahwa manajemen laba
merupakan pengurangan keandalan informasi laporan keuangan sehingga
dapat menyesatkan dalam pengambilan keputusan. Di lain sisi pihak yang
pro terhadap manajemen laba seperti manajer, menganggap bahwa manajemen
laba merupakan hal yang fleksibel untuk melindungi diri mereka dan
perusahaan dalam mengantisipasi kejadian yang tidak terduga.
Manajemen laba sebagai suatu fenomena dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor yang menjadi pendorong timbulnya fenomena tersebut. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Watt dan Zimmerman
sebagaimana dikutip Sugiri (1998) membagi motivasi manajemen laba
menjadi tiga, yaitu bonus plan hypothesis, debt to equity hypothesis, dan political cost hypothesis. Hipotesis bonus plan menyatakan bahwa manajer pada perusahaan dengan bonus plan cenderung untuk menggunakan metode akuntansi yang akan meningkatkan income saat ini. Debt to equity hypothesis menyebutkan bahwa pada perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity
besar maka manajer perusahaan tersebut cenderung menggunakan metode
akuntansi yang akan meningkatkan pendapatan maupun laba. Adapun political cost hypothesis menyatakan
bahwa perusahaan yang besar, yang kegiatan operasinya menyentuh
sebagian besar masyarakat akan cenderung untuk mengurangi laba yang
dilaporkan.
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa asimetri informasi dapat mempengaruhi manajemen laba. Teori keagenan (Agency Theory)
mengimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai agen
dan pemilik (dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai prinsipal.
Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi
internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan
pemegang saham dan stakeholder lainnya. dikaitkan dengan
peningkatan nilai perusahaan, ketika terdapat asimetri informasi,
manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada
investor guna memaksimisasi nilai saham perusahaan. Sinyal yang
diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) informasi akuntansi.
| Download File Lengkapnya... |
| Download File Lengkapnya... |
19.03
Unknown
No comments
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Pengaruh Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Publik
Rating:
0 komentar:
Posting Komentar