Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERAWAT TENTANG KEWASPADAAN UNIVERSAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RUMAH SAKIT Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
A. Latar Belakang GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERAWAT TENTANG KEWASPADAAN UNIVERSAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RUMAH SAKIT Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Infeksi merupakan invasi tubuh oleh pathogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit ( Potter dan Perry, 2005 ) . Rumah sakit merupakan tempat pelayanan pasien dengan berbgai macam penyakit diantaranya penyakit karena infeksi, dari mulai yang ringan sampai yang terberat, dengan begitu hal ini dapat menyebabkan resiko penyebaran infeksi dari satu pasien kepasien lainnya, begitupun dengan petugas kesehatan yang sering terpapar dengan agen infeksi. Penularan infeksi dapat melalui beberapa cara diantaranya melalui darah dan cairan tubuh seperti halnya HIV/AIDS, Hepatitis B dan Hepatitis C ( Emaliyawati,E. 2008 ) Infeksi Nosokomial merupakan salah satu resiko kerja yang dihadapi oleh tenaga kesehatan di rumah sakit. Darah dan cairan tubuh merupakan media penularan penyakit dari pasien kepada petugas kesehatan. Tenaga keperawatan merupakan tenaga kesehatan terbanyak di rumah sakit dan memiliki kontak yang paling lama dengan pasien. Pekerjaan perawat merupakan jenis pekerjaan yang beresiko kontak dengan darah, cairan tubuh pasien, tertusuk jarum suntik bekas pasien, dan bahaya-bahaya lain yang dapat menjadi media penularan penyakit. Virus Humanodefeciency virus ( HIV ) , Hepatitis B ( HBV ) dan virus Hepatitis C ( HCV ) merupakan ancaman terbesar bagi tenaga kesehatan ( yusran,M. 2008 ) Di Amerika Serikat pada tahun 2001 tedapat 57 kasus tenaga kesehatan yang terinfeksi HIV akibat resiko pekerjaan. Dari 57 kasus tersebut, 24 kasus diantaranya ( terbanyak ) dialami oleh perawat. Pada tahun 2002 WHO memperkirakan terjadi 16.000 kasus penularan Hepatitis C Virus, 66.000 kasus penularan Hepatitis B Virus dan 1000 kasus penularan HIV pada tenaga kesehatan diseluruh dunia.Di Indonesia, walaupun belum ada data yang pasti, namun jika melihat pengendalian infeksi di rumah sakit yang masih lemah, maka resiko penularan infeksi termasuk HIV dan penyakit menular lainnya terhadap perawat bisa dikatakan cukup tinggi ( Ibrahim,K. 2007 ) . Pada tahun 2008 sampai juni 2009 pasien HIV/AIDS yang masuk melalui IRD Rumah Sakit DR Wahidin sudirohusodo makassar sebanyak 19 orang dan pasien dengan TB paru sebanyak 247 orang, walaupun sampai saat ini belum ada petugas IRD Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar yang tertular penyakit yang sangat berbahaya tersebut, namun apabila pelaksanan kewaspadaan Universal tidak diterapkan dalam menangani setiap pasien, maka tidak menutup kemungkinan perawat akan tertular penyakit-penyakit infeksi yang sangat berbahaya tersebut. Tingginya prevalensi penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis virus B dan TB paru serta penyakit menular lainnya berarti meningkat pula resiko tenaga kesehatan yang dapat tertular penyakit-penyakit infeksi,khususnya bila kewaspadaan terhadap darah dan cairan tubuh tidak dilaksanakan terhadap semua pasien. Tenaga kesehatan perlu mempertimbangkan bahwa semua pasien berpotensi terinfeksi penyakit menular terutama HIV/AIDS maupun penyakit menular lainnya,serta perlu menerapkan kewaspadaan meminimalkan resiko penularan dari darah dan cairan tubuh semua pasien. petugas kesehatan ketika memberikan perawatan kepada pasien yang kemungkinan dengan penyakit infeksi menular seperti HIV/AIDS memiliki resiko mendapat penularan, khususnya bila aturan-aturan dasar keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit ( K3RS ) tidak dilaksanakan. ( Lolok,L. 2006 ) Kewaspadaan Universal merupakan upaya pengendalian infeksi yang harus diterapkan dalam pelayanan kepada semua pasien, setiap waktu untuk mengurangi resiko infeksi yang di tularkan melalui darah. Dalam pengendalian infeksi penerapan KU merupakan hal yang sangat mendasar dalam asuhan keperawatan bagi setiap orang tanpa memandang status infeksinya. KU harus merupakan kegiatan rutin, perlu dilakukan penyediaan bahan dan alat yang cukup, pengawasan serta pemantauan untuk memastikan penerapan KU t ersebut. Setiap perawat secara pribadi harus menjaga hygiene perorang, selalu mencuci tangan dengan benar sebelum dan setelah melakukan tindakan. Selain itu perluh diperhatikan peralatan kesehatan telah melalui proses dekontaminasi, pencucian dan disinfeksi dengan baik dan benar. Limbah di pilih dan dikelolah sesuai peraturan, hindari kontak dengan darah dan cairan tubuh lainnya, cuci tangan segerah setelah menangani pasien dan benda yang tercemar. Semua perawat atau tim medis harus memahami dan menerapkan KU bagi semua pasien. Setiap saat dan dimana saja tanpa memandang status infeksi pasien ( Nasronudin, 2007 ) Rumah sakit Dr. Wahidin sudirohusodo Makassar merupakan Rumah sakit pusat rujukan yang mempunyai misi “menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna, berkualitas dan terjangkau” dan merupakan Rumah sakit pendidikan type A, Oleh karena rumah sakit Dr.WS merupakan pusat rujukan maka rumah sakit Dr.WS telah meningatkan kewaspadaan terhadap penyakit-penyakit infeksi menular. sehingga pada tahun 2007 Direktur rumah sakit DR. Wahidin Sudirohusodo telah membentuk Tim pengendali penyakit infeksi,untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial baik terhadap pasien maupun kepada petugas kesehatan. Di IRD rumah sakit Dr. wahidin sudirohusodo Makassar ini pun tenaga perawat merupakan tenaga terbanyak di antara tenaga kesehatan lainya,yaitu berjumlah 54 orang. Sehubungan dengan semakian banyaknya penyakt infeksi saat ini, maka pencegahan penularan ke tenaga perawat melalui penerapan standar pencegahan umum sangatlah penting. Rumah sakit di Indonesia belum semua mempunyai prosedur tetap ( protap ) khusus tentang kewaspadaan universal, termasuk RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, walaupun sejak tahun 2007 telah terbentuk tim pengendali penyakit infeksi ( PPI ) tetapi sampai saat ini belum ada prosedur tetap khusus tentang kewaspadaan universal di tiap-tiap ruangan. Yang menjadi pedoman bagi perawat dalam menerapkan tindakan kewaspadaan universal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah infeksi nasokomial sangat merugikan bagi pasien maupun perawat ataupun petugas kesehatan lainnya, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sejauh mana tingkat pengetahuan tenaga kesehatan khususnya perawat tentang Kewaspadaan Universal ( KU )

Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERAWAT TENTANG KEWASPADAAN UNIVERSAL DI INSTALASI RAWAT DARURAT RUMAH SAKIT Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR