Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
A. Latar Belakang Masalah PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI  AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008 

Pendidikan di Indonesia saat ini masih pada tahap berkembang sehingga diperlukan peningkatan mutu pendidikan agar pendidikan di Indonesia dapat meningkat. Peningkatan mutu pendidikan adalah cara dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Ahli-ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dalam praktek pembelajaran dan merupakan isi mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional. Pendidikan adalah suatu proses yaitu usaha manusia dengan penuh tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan. Proses pendidikan yang diselenggarakan secara formal disekolah dimulai dari pendidikan formal yang paling dasar (SD) sampai perguruan tinggi (PT) dan tidak lepas dari kegiatan belajar yang merupakan salah satu kegiatan pokok dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Hal ini sependapat dengan Slamet (1987:1) yang menyatakan bahwa dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Kegiatan belajar di sekolah diarahkan agar siswa mampu menerima dan memahami pengetahuan yang diberikan oleh guru di dalam proses belajar mengajar.
Menurut Suwarna (2006:105) mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar bagi peserta didik. Dalam mengajar, guru tidak hanya sekedar menerangkan dan menyampaikan sejumlah materi pelajaran kepada peserta didik, namun guru hendaknya selalu memberikan rangsangan dan dorongan agar pada diri siswa terjadi proses belajar. Oleh sebab itu, setiap guru perlu menguasai berbagai metode mengajar dan dapat mengelola kelas secara baik sehingga mampu menciptakan iklim yang kondusif. Dalam setiap kegiatan mengajar, pada dasarnya meliputi tiga kegiatan, yaitu kegiatan sebelum pembelajaran, kegiatan pelaksanaan pembelajaran, dan kegiatan sesudah pembelajaran. Agar kegiatan mengajar dapat berjalan efektif, maka guru harus mampu memilih metode mengajar yang paling sesuai. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh karena itu guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu menggunakan metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.
Akuntansi merupakan salah satu diantara mata pelajaran yang di kelas IPS yang lebih ditekankan dibandingkan mata pelajaran lain. Tetapi banyak siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari akuntansi. Kenyataan yang banyak dijumpai di sekolah selama ini adalah pembelajaran akuntansi berlangsung secara tradisional yang meletakkan guru sebagai pusat belajar bagi siswa. Karena siswa memiliki kebutuhan belajar, teknik-teknik belajar, dan berperilaku belajar, guru harus menguasai metode dan teknik pembelajaran, memahami materi atau bahan ajar yang cocok dengan kebutuhan belajar, dan berperilaku membelajarkan siswa. Guru dituntut untuk dapat memilih kegiatan mengajarnya sehingga siswa terhindar dari kebosanan dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien. Guru berperan memotivasi, menunjukkan dan membimbing siswa supaya siswa melakukan kegiatan belajar. Sedangkan siswa berperan untuk mempelajari kembali, memecahkan masalah guna meningkatkan taraf hidup dengan berfikir dan berbuat di dalam dan terhadap dunia kehidupan. Untuk memecahkan masalah pembelajaran yang demikian, perlu dilakukan upaya pengembangan pembelajaran. Pengembangan pembelajaran yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan daya nalar siswa. Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, guru harus membangun hubungan baik yaitu dengan menjalin rasa simpati dan saling pengertian. Hubungan baik akan membuat jembatan menuju kesuksesan puncak siswa dalam berbicara dengan bahasa hati siswa. Membina hubungan baik bisa memudahkan guru melibatkan siswa, memudahkan pengelolaan kelas dan memperpanjang waktu fokus.
Salah satu hambatan dalam pembelajran akuntansi adalah bahwa siswa kurang tertarik pada akuntansi, karena banyak siswa mengalami kesulitan bila menghadapi soal-soal akuntansi sehingga dapat mengakibatkan prestasi belajar akuntansi rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Oleh karena itu kreativitas seorang guru dalam mengajar akuntansi menjadi faktor penting agar akuntansi menjadi pelajaran yang menyenangkan dan menarik di dalam kelas. Kenyataan, banyak guru yang menerapkan metode ekspositori. Sumber utama dalam metode ini adalah penjelasan guru, siswa hanya pasif mendengarkan materi, menerima dan menelaah begitu saja ilmu atau info dari guru.

Telah dikemukakan di atas bahwa akuntansi merupakan mata pelajaran yang kurang diminati siswa. Maka guru harus berusaha menumbuhkan minat atau ”rasa cinta” siswa pada akuntansi. Pikiran siswa sebaiknya diarahkan untuk dapat terjun dalam akuntansi dengan cara melibatkannya secara langsung dalam pembelajaran. Sebagai salah satu pemecahan dalam masalah ini dipilih pendekatan pembelajaran dengan metode inkuiri. Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya denga penuh percaya diri. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, sekalipun hal itu sangat diperlukan. Disini guru berperan sebagai motivator, fasilitator, penanya, administrator, pengarah, manajer, dan rewarder. Supaya guru dapat melakukan perananya secara efektif maka pengenalan kemampuan siswa sangat diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara mereka menanggapi, dan sebagainya.

Melalui metode tersebut diharapkan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu dapat menambahkan rasa percaya diri siswa bahwa belajar akuntansi itu menyenangkan dan siswa akan menyukai akuntansi sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan diatas maka dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut :
1. Peranan guru yang sangat dominan menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses belajar.
2. Kurang tepatnya seorang guru dalam memilih dan menggunakan metode mengajar dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu, memungkinkan akan mempengaruhi proses belajar mengajar.
3. Ada kemungkinan perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mendapat pengajaran akuntansi dengan metode ekspositori dengan siswa yang mendapatkan pengajaran akuntansi dengan metode inkuiri.
4. Ada kemungkinan pengajaran akuntansi dengan metode inkuiri merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas belajar.

Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008