A. Latar Belakang Masalah PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
Pendidikan di Indonesia saat ini masih pada tahap berkembang
sehingga diperlukan peningkatan mutu pendidikan agar pendidikan di
Indonesia dapat meningkat. Peningkatan mutu pendidikan adalah cara dalam
upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Ahli-ahli pendidikan telah
menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru
dalam praktek pembelajaran dan merupakan isi mendasar bagi peningkatan
mutu pendidikan secara nasional.
Pendidikan adalah suatu proses yaitu usaha manusia dengan penuh
tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan. Proses
pendidikan yang diselenggarakan secara formal disekolah dimulai dari
pendidikan formal yang paling dasar (SD) sampai perguruan tinggi (PT) dan
tidak lepas dari kegiatan belajar yang merupakan salah satu kegiatan pokok
dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Hal ini sependapat dengan
Slamet (1987:1) yang menyatakan bahwa dalam keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok. Kegiatan belajar di sekolah diarahkan agar siswa mampu menerima
dan memahami pengetahuan yang diberikan oleh guru di dalam proses belajar
mengajar.
Menurut Suwarna (2006:105) mengajar merupakan kegiatan yang
dilakukan guru untuk menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan
terjadinya proses belajar bagi peserta didik. Dalam mengajar, guru tidak
hanya sekedar menerangkan dan menyampaikan sejumlah materi pelajaran
kepada peserta didik, namun guru hendaknya selalu memberikan rangsangan
dan dorongan agar pada diri siswa terjadi proses belajar. Oleh sebab itu,
setiap guru perlu menguasai berbagai metode mengajar dan dapat mengelola
kelas secara baik sehingga mampu menciptakan iklim yang kondusif.
Dalam setiap kegiatan mengajar, pada dasarnya meliputi tiga kegiatan,
yaitu kegiatan sebelum pembelajaran, kegiatan pelaksanaan pembelajaran,
dan kegiatan sesudah pembelajaran. Agar kegiatan mengajar dapat berjalan
efektif, maka guru harus mampu memilih metode mengajar yang paling
sesuai. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan
kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh
karena itu guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai
karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu
menggunakan metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun
kompetensi yang diharapkan.
Akuntansi merupakan salah satu diantara mata pelajaran yang di kelas
IPS yang lebih ditekankan dibandingkan mata pelajaran lain. Tetapi banyak
siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari akuntansi.
Kenyataan yang banyak dijumpai di sekolah selama ini adalah
pembelajaran akuntansi berlangsung secara tradisional yang meletakkan guru
sebagai pusat belajar bagi siswa. Karena siswa memiliki kebutuhan belajar,
teknik-teknik belajar, dan berperilaku belajar, guru harus menguasai metode dan teknik pembelajaran, memahami materi atau bahan ajar yang cocok
dengan kebutuhan belajar, dan berperilaku membelajarkan siswa. Guru
dituntut untuk dapat memilih kegiatan mengajarnya sehingga siswa terhindar
dari kebosanan dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien.
Guru berperan memotivasi, menunjukkan dan membimbing siswa supaya
siswa melakukan kegiatan belajar. Sedangkan siswa berperan untuk
mempelajari kembali, memecahkan masalah guna meningkatkan taraf hidup
dengan berfikir dan berbuat di dalam dan terhadap dunia kehidupan. Untuk
memecahkan masalah pembelajaran yang demikian, perlu dilakukan upaya
pengembangan pembelajaran. Pengembangan pembelajaran yang diperlukan
saat ini adalah pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kreativitas
siswa, serta memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan daya
nalar siswa.
Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, guru harus
membangun hubungan baik yaitu dengan menjalin rasa simpati dan saling
pengertian. Hubungan baik akan membuat jembatan menuju kesuksesan
puncak siswa dalam berbicara dengan bahasa hati siswa. Membina hubungan
baik bisa memudahkan guru melibatkan siswa, memudahkan pengelolaan
kelas dan memperpanjang waktu fokus.
Salah satu hambatan dalam pembelajran akuntansi adalah bahwa
siswa kurang tertarik pada akuntansi, karena banyak siswa mengalami
kesulitan bila menghadapi soal-soal akuntansi sehingga dapat mengakibatkan
prestasi belajar akuntansi rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Oleh karena itu kreativitas seorang guru dalam mengajar akuntansi
menjadi faktor penting agar akuntansi menjadi pelajaran yang menyenangkan
dan menarik di dalam kelas. Kenyataan, banyak guru yang menerapkan
metode ekspositori. Sumber utama dalam metode ini adalah penjelasan guru,
siswa hanya pasif mendengarkan materi, menerima dan menelaah begitu saja
ilmu atau info dari guru.
Telah dikemukakan di atas bahwa akuntansi merupakan mata
pelajaran yang kurang diminati siswa. Maka guru harus berusaha
menumbuhkan minat atau ”rasa cinta” siswa pada akuntansi. Pikiran siswa
sebaiknya diarahkan untuk dapat terjun dalam akuntansi dengan cara
melibatkannya secara langsung dalam pembelajaran. Sebagai salah satu
pemecahan dalam masalah ini dipilih pendekatan pembelajaran dengan
metode inkuiri.
Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya denga penuh percaya diri. Guru tidak lagi
berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi,
sekalipun hal itu sangat diperlukan. Disini guru berperan sebagai motivator,
fasilitator, penanya, administrator, pengarah, manajer, dan rewarder. Supaya
guru dapat melakukan perananya secara efektif maka pengenalan kemampuan
siswa sangat diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara mereka menanggapi,
dan sebagainya.
Melalui metode tersebut diharapkan dapat melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami
materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu dapat menambahkan rasa percaya
diri siswa bahwa belajar akuntansi itu menyenangkan dan siswa akan
menyukai akuntansi sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “ PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan diatas maka dapat diidentifikasikan masalahnya
sebagai berikut :
1. Peranan guru yang sangat dominan menyebabkan siswa kurang aktif
dalam proses belajar.
2. Kurang tepatnya seorang guru dalam memilih dan menggunakan metode
mengajar dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu, memungkinkan
akan mempengaruhi proses belajar mengajar.
3. Ada kemungkinan perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mendapat
pengajaran akuntansi dengan metode ekspositori dengan siswa yang
mendapatkan pengajaran akuntansi dengan metode inkuiri.
4. Ada kemungkinan pengajaran akuntansi dengan metode inkuiri
merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas belajar.
09.38
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPOSITORI DAN METODE INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AKUNTANSI SMU N 1 CEPOGO BOYOLALI 2007-2008
Rating: