1.1 Latar Belakang Analisis Faktor – Faktor Yang Memperngaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada Periode 1975 – 2000 : Analisis Kointegrasi Dan Error Correction Model (Ecm)
Pada dekade tahun 1970 an sampai dengan dekade tahun 1990 an, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) riil Indonesia telah mengalami lonjakan yang sangat tinggi, yaitu dari Rp 49.445 milliar pada tahun 1969 menjadi Rp 298.030 milliar pada tahun 1996. Dengan tingkat pertumbuhan rata – rata per tahun sebesar 6.78 %, bank dunia menggolongkan Indonesia sebagai salah satu dari delapan Negara Asia yang dijuluki sebagai “High Performing Asian Economies”
Setelah tergelincirnya perekonomian Indonesia pada dekade tahun 1960 an. Pemerintahan Indonesia berhasil melakukan proses rehabilitasi dan stabilisasi perekonomian Indonesia, proses ini juga ditandai dengan terjadinya era Oil Boom pada tahun 1972 – 1983 dimana harga minyak mentah dunia yang terus meningkat yang disebabkan terjadinya krisis energi dunia pada tahun 1973. harga minyak mentah dunia pada tahun 1973 mengalami beberapa kali peningkatan, yaitu dari US$ 3.73 pada kwartal I menjadi US$ 10.80 pada akhir tahun. Hal tersebut juga berpangaruh positif terhadap perekonomian Indonesia yang ditandai dengan tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mencapai 9.73 % pada tahun 1973.
Sundrum (1988), Akibat kenaikan harga minyak mentah dunia juga mendorong pemasukan pemerintah dari Utang luar negeri, yang tumbuh sekitar 16,03 % per tahun, hal ini menyebabkan posisi keuangan pemerintah menjadi sangat kuat, sehingga mampu mendorong pada peningkatan investasi dan pengeluaran rutinnya. Meningkatnya pengeluaran pemerintah ini telah memberikan pengaruh dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya mendorong permintaan agregat dan investasi pada tingkat yang lebih tinggi.
Selain dari terjadinya pertumbuhan pada beberapa faktor diatas impor juga mengalami peningkatan pada periode yang sama, pertumbuhan ini terlihat dari data bahwa pada tahun 1973 impor Indonesia adalah senilai US $ 2.664 juta melonjak pada tahun 1983 menjadi US $ 17.854 juta. Sebagian dari impor ini digunakan untuk meningkatkan kapasita produksi ekonomi dan sisanya digunakan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri.
Setelah periode tersebut Indonesia mengalami masa sulit dimana pertumbuhan perekonomian Indonesia merosot drastis menjadi hanya 4.88% pertahun pada periode 1983 – 1986. penurunan tingkat pertumbuhan ini masih disebabkan oleh adanya penurunan harga minyak dunia yang cukup signifikan pada periode tersebut, yaitu dari kisaran US $ 35 perbarel pada tahun 1983 menjadi berada pada level terendah yaitu US $ 9.83 perbarel pada agustus 1986.
Kemerosotan harga minyak ini tak pelak memberikan efek yang negatif pada sektor – sektor lainnya, pada periode itu tingkat realisasi penanaman modal asing (PMA) di Indonesia mengalami pertumbuhan negatif sebesar 19.06 % pertahun. Demikian juga halnya dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang merosot dari US$ 6.476 milliar pada tahun 1983 menjadi US$ 2.109 milliar pada tahun 1984 walaupun kemudian meningkat menjadi US$ 4.4412 milliar pada tahun 1986. impor Selain faktor – faktor internal yang, kemerosotan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 1983 – 1986 juga banyak disebabkan oleh beberapa faktor eksternal seperti terjadinya krisis ekonomi dipelbagai belahan dunia, krisis keuangan internasional ( terjadinya kelangkaan sumber dana untuk dana bantuan asing ) dan adanya penguatan nilai tukar Yen Jepang terhadap Dollar Amerika Serikat.
Melihat keadaan tersebut pemerintah Indonesia saat itu telah melakukan beberapa kebijakan baik dibidang keuangan maupun dibidang perdagangan yang tujuannya adalah untuk memulihkan stabilitas ekonomi Indonesia, dan hal kebijakan-kebijakan tersebut terlihat cukup efektif hal ini terjabarkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik dari sekitar 5.3 % (1987) menjadi 8.21 % (1995) dan 7.82 % (1996), kenaikan tingkat pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan sektor investasi dan konsumsi, pada periode 1987 sampai dengan tahun 1990-an tersebut rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sekitar 7 % per tahun.
Selain tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat dan didukung oleh peningkatan volume perdagangan luar negeri, tingkat investasi dan realisasi utang luar negeri,pada dasawarsa 90-an Indonesia juga mencatatkan prestasi yang cukup baik dalam hal pembentukan tabungan, penerimaan pajak, pengeluaran pemerintah dan penyerapan tenaga kerja.
Berlandaskan kenyataan-kenyataan diatas, maka timbul keinginan dari dalam diri penulis untuk meneliti lebih mendalam mengenai faktor – faktor apa saja yang sebenarnya ikut mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 1975 – 2000. oleh karena itu untuk penelitian ini penulis mengajukan judul penelitian sebagai berikut :
“ Analisis Faktor – Faktor Yang Memperngaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada Periode 1975 – 2000 : Analisis Kointegrasi Dan Error Correction Model (Ecm) “
18.47
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Analisis Faktor – Faktor Yang Memperngaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada Periode 1975 – 2000 : Analisis Kointegrasi Dan Error Correction Model (Ecm)
Rating: