Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

Tinjauan Tentang Perilaku Menyimpang Remaja Di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
I.1 Latar Belakang Masalah Tinjauan Tentang Perilaku Menyimpang Remaja Di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan

Mengingat cepatnya arus globalisasi, seiring dengan diikutinya peningkatan kemajuan teknologi yang memberikan nilai tambah dengan mudahnya mengakses segala informasi, pengetahuan penggunaan sarana atau suatu alat yang selanjutnya akan berdampak pada perilaku masyarakat yang lambat laun mulai mengakibatkan perubahan di lingkungan pergaulan remaja. Ketika terjadi perubahan dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan untuk ikut terbawa arus adalah para remaja. Dalam perspektif psikologi perkembangan, masa remaja memang masa yang berbahaya, karena pada masa ini seorang mengalami masa transisi atau peralihan dari masa kehidupan anak-anak menuju kedewasaan yang sering ditandai dengan krisis kepribadian. Perubahan- perubahan fisik dan psikis yang sangat cepat menyebabkan kegelisahan- kegelisahan internal, misalnya perubahan peranan, timbul rasa tertekan, dorongan untuk mendapatkan kebebasan, kegoncangan emosional, rasa ingin tahu yang menonjol, adanya fantasi yang berlebihan, ikatan kelompok yang kuat dan krisis ident itas (Kartono, 1998 : 12 ). Apapun bentuk ekspresi kejiwaan remaja yang diperlukan adalah tempat penyaluran yang sehat. Kebutuhan efektifitas sosial, melakukan sosialisasi kelompok untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya. Mereka ingin dianggap kehadirannya dalam wujud apresiatif dan butuh penghargaan. Apabila hal ini tidak terwujud maka penyaluran potensi dirinya itu terlepas dalam bentuk perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang yang dilakukan anak-anak muda remaja pada intinya merupakan produk dari kondisi masyarakatnya dengan segala pergolakan sosial yang ada di dalamnya. Pembangunan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pergolakan sosial tersebut. Pembangunan dapat membawa dampak terhadap masyarakat, bangsa dan Negara. Dampak tersebut dapat berupa negatif atau positif. Di satu sisi mempunyai manfaat, namun di sisi lain menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks. Permasalahan yang muncul membawa konsekuensi logis di dalam pembangunan berbagai sektor dan aspek. Salah satunya adalah pembangunan di daerah perkotaan, khususnya di kota Medan. Medan sebagai salah satu kota besar di Indonesia berfungsi sebagai kota perdagangan, dan industri di propinsi Sumatera Utara. Konsekuensi logis dari adanya pembangunan dan industrialisasi di kota Medan adalah semakin meningkatnya urbanisasi yang menimbulkan berbagai permasalahan, misalnya semakin bertambahnya penduduk. Pertambahan penduduk yang terjadi secara terus-menerus dapat mengakibatkan kepadatan penduduk. Berdasarkan data BPS penduduk kota Medan berjumlah 2.036.018 dengan kepadatan penduduk 7.681 jiwa/Km² tahun 2006 (http:/www.pemkomedan.go.id/selayang_kependudukan, 09 Nopember 2008).

Dapat dimengerti bahwa masyarakat yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dengan kebudayaan kemiskinan dan sangat minim fasilitas fisiknya, ditambah dengan banyak kasus penyakit dan pengangguran, dapat memberikan tekanan-tekanan tertentu; juga memberikan ransangan kuat kepada anak untuk menjadi jahat. Kehidupan di wilayah-wilayah yang padat penduduk biasanya ditandai dengan hubungan saling pengaruh-mempengaruhi. Pengaruh yang buruk itulah yang dapat mengakibatkan anak remaja menjadi berperilaku menyimpang (Soekanto, 1990 : 69 ). Data dari BAPEMNAS SUMUT, menyatakan bahwa sedikitnya terdapat penduduk miskin di Sumatera Utara berjumlah 1.980.000 jiwa dari jumlah penduduk di Sumatera Utara 12.061.632 jiwa pada bulan Mei 2007 dan data SUSENAS memperkirakan penduduk miskin di kota Medan berjumlah 143.037 jiwa. Kemiskinan dapat mengakibatkan lingkungan pemukiman kumuh yang identik dengan perkampungan miskin dan menciptakan suatu kehidupan yang tidak nyaman. Data BAPEMNAS kota Medan tahun 2005, bahwa tercatat 12 kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di kota Medan yang mempunyai lingkungan kumuh. Dari 12 kecamatan yang memiliki lingkungan kumuh tersebut terdapat 28 kelurahan yang memiliki lingkungan kumuh. Sedangkan lingkungan kumuh yang terdapat ke-28 kelurahan tersebut berjumlah 62 lingkungan (BAPEMNAS, kemiskinan, http://www.tempo interaktif.go.id, 06 November 2008).

Daerah pemukiman yang tidak memenuhi persyaratan sebagai tempat tinggal yang layak huni dengan kondisi wilayah yang relatif padat dan tidak nyaman. Ketidaknyamanan inilah yang membuat jiwa remaja bergejolak untuk mencari kesenangan tersendiri, berbuat semau sendiri demi keuntungan sendiri dan kepentingan pribadi. Dalam kondisi batin yang resah itu mereka mencoba menghibur diri dengan jalan berkeliaran ke mana-mana, lama-kelamaan mereka mulai menjadi liar tidak terkendali, sering dikuasai kecendrungan dan keinginan yang aneh-aneh, yang pada akhirnya berperilaku menyimpang dari pola-pola umum yang ada. Perilaku menyimpang yang mereka lakukan diwujudkan dengan melakukan tindak kejahatan.

I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil perumusan masalah yaitu :
“Faktor-Faktor Apa Sajakah Yang Mempengaruhi Perilaku Menyimpang Remaja di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia”.

| Download File Lengkapnya... |
Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Tinjauan Tentang Perilaku Menyimpang Remaja Di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan

0 komentar:

Posting Komentar