Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
Latar Belakang  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung

Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian. Disadari atau tidak, sub sektor peternakan memiliki peranan yang strategis dalam kehidupan perekonomian dan pembangunan sumberdaya manusia Indonesia. Peranan ini dapat dilihat dari fungsi produk peternakan sebagai penyedia protein hewani yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Oleh karenanya tidak mengherankan bila produk-produk peternakan disebut sebagai bahan ”pembangun” dalam kehidupan ini. Selain itu, secara hipotetis, peningkatan kesejahteraan masyarakat akan diikuti dengan peningkatan konsumsi produk-produk peternakan, yang dengan demikian maka turut menggerakan perekonomian pada sub sektor peternakan (http://suharyanto.wordpress.com). Indonesia sebenarnya masih sangat kekurangan produksi ternak. Ternak sangat dibutuhkan manusia sebagai sumber makanan bergizi, terutama protein hewani, sebagai sumber pupuk organis dan membantu petani dalam pengadaan tenaga kerja. Usaha peternakan yang paling berkembang sekarang di Indonesia adalah usaha ternak unggas (pedaging dan telur) sedangkan ternak rumininsi (sapi, kerbau, kambing, domba) masih dalam tahap perkembangan (Simanjuntak,2004). Beberapa hewan dapat menghasilkan telur, tetapi hanya jenis telur tertentu yang biasa diperdagangkan dan dikonsumsi manusia yaitu telur ayam, telur bebek, telur itik, telur puyuh, telur penyu dan telur ikan. Pada kenyataannya telur ayam dan telur bebek yang paling populer di kalangan konsumen. Ada dua jenis telur ayam yaitu telur ayam kampung (buras) dan telur ayam negeri (ras). Demikian pula untuk telur bebek ada dua macam yang berwarna biru dan berwarna putih, berasal dari bebek yang berbeda (http://pustakamaya.diknas.go.id/ index.php).

Masalah utama dalam ekonomi pertanian adalah tenggang waktu yang cukup lebar dalam proses produksi, biaya produksi, tekanan jumlah penduduk, sistem usahatani, tetapi ada masalah juga yang sangat penting yang menyangkut kepada semua masalah utama tersebut yaitu pemasaran hasil pertanian. Jika pemasaran hasil pertanian tidak berhasil maka sia-sialah semua usahatani yang dilakukan dengan kata lain biaya produksi tidak tercukupi. Masalah inilah yang sering dihadapi petani dimana harga hasil pertanian mereka sangat rendah bahkan ditolak di pasar (Daniel, 2002).
Pasar tradisional dan pasar swalayan merupakan tempat yang dipilih konsumen dalam membeli telur unggas. Pemasaran telur ke pasar-pasar tradisional dapat langsung ke pengecer. Telur dari kandang langsung masuk peti dan langsung di lempar ke pasar tersebut dan dijual kepada konsumen akhir. Konsumen dapat memilih kualitas telur unggas beraneka dan harga yang relatif murah, tempat yang nyaman, sejuk, teratur, aman (Rasyaf, 2002).
Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan/ konsumen. Jika petani dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan permintaan komoditi yang mereka usahakan maka masalah kegagalan pasar atau anjloknya harga dapat diminimalisasi. Oleh sebab itu, petani (pemasar) perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individu, masyarakat kelompok, atau organisasi yang berhubungan dalam proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan (Mangkunegara, 2002). Konsumen biasanya bersedia membeli lebih banyak jika harga turun. Sebagai contoh, harga yang lebih rendah dapat mendorong konsumen yang sudah membeli barang itu untuk membeli dalam jumlah yang lebih besar lagi, dan memungkinkan pembeli lain yang sebelumnya tidak mampu membeli barang tersebut membeli juga. Tentu saja, jumlah barang yang bersedia dibeli konsumen dapat bergantung kapada hal-hal lainnya di samping harga. Khususnya pendapatan, adalah sesuatu yang penting. Dengan pendapatan yang semakin tinggi, konsumen dapat membelanjakan uangnya lebih banyak untuk barang apa saja, dan beberapa konsumen akan melakukan hal itu terhadap kebanyakan barang (Pindyck dan Rubinfield, 2001). Kota Medan memiliki 55 pasar tradisional dan 30 pasar swalayan. Pasar tradisional dan swalayan ini tersebar di 20 kecamatan yang ada di kota Medan. Tabel 1 berikut ini memperlihatkan jumlah penduduk (Rumah tangga), Pasar Tradisional dan pasar Swalayan di kota Medan. Masyarakat yang semakin maju tingkat pengetahuannya serta semakin meningkatnya pendapatan, semakin sadar akan pentingnya kebutuhan protein dalam kehidupan mereka. Sumber protein dalam makanan dapat diperoleh baik dari sumber nabati maupan hewani. Sumber protein dari hewani dapat diperoleh dari ternak, salah satunya adalah ayam. Ternak memberikan kontribusi yang sangat penting untuk memproduksi zat-zat makanan yang esensial bagi manusia.
Usaha peternakan adalah usaha yang menghasilkan bahan pangan hewani yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Telur merupakan salah satu produk peternakan yang banyak digunakan sebagai bahan olahan makanan. Nilai gizi menyebabkan telur memiliki kelas di mata masyarakat Indonesia.
Salah satu telur unggas yang dikonsumsi masyarakat adalah telur ayam kampung. Oleh karena itu perlu diperhatikan oleh peternak atau unit pengolahan, yaitu bagaimana perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung tersebut agar tidak terjadi kegagalan pemasaran produk.

Identifikasi Masalah
1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permintaan telur ayam kampung ?
2. Bagaimana hubungan faktor umur, pekerjaan, pendapatan, tingkat pendidikan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung ?


| Download File Lengkapnya... |
Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung

0 komentar:

Posting Komentar