A. Latar Belakang ANALISIS GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN YANG
MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DIRUANG HEMODIALISIS
RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR
Manusia pada dasarnya menginginkan dirinya selalu dalam kondisi yang
sehat, baik secara fisik maupun secara psikis, karena hanya dalam kondisi yang
sehatlah manusia akan dapat melakukan segala sesuatu secara optimal. Tetapi
pada kenyataannya selama rentang kehidupannya, manusia selalu dihadapkan
pada permasalahan kesehatan dan salah satunya berupa penyakit yang diderita
(
Patricia, 2006
)
.
Syamsuddin
(
2009
)
memaparkan bahwa jenis penyakit yang diderita
bentuknya beraneka ragam, ada yang tergolong penyakit ringan dimana dalam
proses pengobatannya relatif mudah dan tidak terlalu menimbulkan tekanan
psikologis pada penderita. Tetapi, ada juga penyakit yang berbahaya dan dapat
menganggu kondisi emosional salah satunya yaitu penyakit gagal ginjal kronik.
Prosedur pengobatan yang digunakan untuk memperbaiki keadaan tersebut
adalah melalui hemodialisis atau transplantasi ginjal, tetapi karena mahalnya
biaya operasi transplantasi ginjal dan susahnya pencarian donor ginjal, maka cara
terbanyak yang digunakan yaitu hemodialisis (
Iskandarsyah, 2006
)
.
Sampai saat ini penderita penyakit gagal ginjal tergolong banyak, menurut
data dari Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia
(
YGDI
)
pada tahun 2001 di seluruh
dunia terdapat 1,1 juta orang menjaltahun 2010 menjadi lebih dari 2 juta orang. Di Indonesia sendiri, angka kejadian
gagal ginjal terminal berada pada 100 pasien baru setiap 1 juta penduduk per
tahun.
Di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar, jumlah kunjungan rawat jalan
dengan diagnosa gagal ginjal pada tahun 2006 sebanyak 3413 kunjungan, tahun
2007 sebanyak 3333 kunjungan, tahun 2008 sebanyak 2567 kunjungan, dan pada
tahun 2009
(
Januari – maret
)
jumlah kunjungan sebanyak 1078 kunjungan
(
Rekam Medik RS. Labuang Baji Makassar, 2009
)
.
Rumah Sakit Labuang Baji Makassar merupakan salah satu dari beberapa
Rumah Sakit di Kota Makassar yang menyediakan pelayanan hemodialisis, dan
sampai Juli 2009 jumlah pasien yang menjalani terapi hemodialisis berjumlah 35
Pasien.
Clinar S, Barlas GU, Alpha SE
(
2009
)
melakukan penelitian dengan judul
Stressors and coping strategies in hemodilysis patients, mendapatkan 24 stressor
yang dapat muncul pada pasien hemodilaisis, diantaranya keterbatasan,
kelemahan, ketidakpastian masa depan, keterbatasan aktifitas, dan ketergantungan
hidup terhadap mesin hemodialisis.
Penyakit ginjal menyebabkan pasien mengalami permasalahan-permasalahan
yang bersifat fisik, psikologis, dan sosial yang dirasakan sebabagi kondisi yang
menekan. Dan permasalahan psikologis yang dialami pasien gagal ginjal kronik
ditunjukkan dari sejak pertama kali pasien divonis mengalami gagal ginjal kronik
(
Iskandarsyah, 2006
)
.
ani dialisis kronik, serta diproyeksikan pada Dari observasi awal serta wawancara singkat dengan kepala ruangan
hemodialisis di ruang hemodialisis RS. Labuang Baji Makassar, didapatkan
perubahan fisik yang terjadi pada mereka yang menjalani hemodialisis yaitu
pruritus
(
gatal-gatal pada kulit
)
, kering, dan belang yang merupakan efek dari
proses hemodialisis.
Berdasarkan fenomena-fenomena diatas, maka penulis ingin menganalisa
gambaran mekanisme koping pada pasien yang menjalani hemodialisis di ruang
hemodialisis RS. Labuang Baji Makassar.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut diatas, penulis dapat merumuskan masalah penelitian
yaitu “Bagaimanakah mekanisme koping pada pasien yang menjalani terapi
hemodialisis di ruang hemodialisis RS. Labuang Baji Makassar?”


Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: ANALISIS GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DIRUANG HEMODIALISIS RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR
Rating: