Latar Belakang PENERAPAN MEDIA CD-INTERAKTIF GRAMMATIK: LERNEN PER MAUS KLICK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JERMANDI KELAS X SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa disebut KTSP
adalah kurikulum terbaru yang dilaksanakan di Indonesia. KTSP adalah semangat
otonomi yang diberikan oleh pemerintah bagi praktisi pendidikan untuk
mendesain kurikulum sesuai dengan kebutuhan satuan tingkat pendidikan maupun
daerah di mana satuan tingkat pendidikan tersebut berada. Pelaksanaan KTSP
yang sarat dengan peraturan-peraturan administrasi-birokrasi yang mengikat
tersebut diberikan kepada dunia pendidikan bukannya tanpa sebab. Pada
hakekatnya peraturan tersebut adalah wujud dari kepatuhan pemerintah (dalam hal
ini Departemen Pendidikan) terhadap Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 2003. Dalam Bab IX tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal
36 menyebutkan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu
pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala Dengan berlakunya KTSP, maka konsekuensi yang harus ditanggung oleh
sekolah adalah restrukturisasi dalam pengelolaan sekolah (capacity building),
profesionalisme guru, penyiapan infrastruktur, kesiapan siswa dalam proses
belajar dan suasana akademik sekolah
diakses tanggal 1 Oktober 2009) . Oleh karena itu, setiap sekolah berusaha
melengkapi fasilitas yang diperlukan untuk menunjang pendidikan. Salah satu
fasilitas yang sangat penting adalah laboratorium, karena di laboratorium siswa
dapat langsung berinteraksi langsung atau praktik sehingga siswa tidak hanya
belajar teori tetapi juga penerapan. Laboratorium komputer bisa dimanfaatkan
untuk media pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi semakin nyaman
dan menyenangkan. Peralatan yang tersedia pun masih harus ditunjang dengan
keberadaan media pembelajaran.
Saat ini fasilitas laboratorium komputer tidak hanya digunakan untuk
pelajaran berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saja, tetapi juga dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran bahasa, khususnya bahasa asing.
Dalam mempelajari bahasa asing, siswa dihadapkan pada hal-hal baru, khususnya
dalam hal tata bahasa (grammatik). Setiap bahasa memiliki tata bahasa yang
berbeda-beda. Tata bahasa dalam bahasa Jerman berbeda jauh dengan bahasa
Indonesia ataupun Inggris yang telah dipelajari sejak dini. Perbedaan tersebut
yang sangat menonjol terletak pada konjugasi dan pengklasifikasian kata benda
dalam tiga bentuk, yaitu maskulin (der), netral (das), dan feminim (die). Hal
tersebut sesuai dengan pengamatan penulis ketika melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2009. Selama melaksanakan PPL,
banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk menentukan konjugasi dan
Artikelwörter yang benar. Konjugasi harus disesuaikan dengan
Personalpronomen, sedangkan Artikelwörter selalu menyertai jenis kata benda
yang ada dan berubah sesuai dengan kasusnya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
media yang dapat menarik minat siswa untuk lebih giat belajar dalam
menggunakan konjugasi dan Artikelwörter.
Media berbasis komputer atau CD-Interaktif yang beredar dipasaran
sangatlah bervariasi, diantaranya adalah Tell Me More, Einblicke, Tripleplay
Plus, Hallo aus Berlin, Sim Salabim, Redaktion D . Namun, kelemahan media
CD-Interaktif tersebut adalah kurang sesuai dengan KTSP karena pembuatannya
dilakukan di Jerman dan dibuat oleh orang Jerman sehingga lebih sesuai ke
kurikulum Eropa, yaitu Gemeinsame Europäische Referenzrahmen (GER). Untuk
mengatasi kelemahan tersebut, maka banyak media pembelajaran yang
dikembangkan oleh mahasiswa bahasa Jerman dari hasil mata kuliah Media
Pembelajaran. Membuat media pembelajaran adalah tugas akhir dari mata kuliah
Media Pembelajaran, sehingga banyak media yang dihasilkan dan lebih sesuai
dengan KTSP, misalnya Spaß mit Wechselpräposition karya Onny (2009), CD-
Interaktif karya Izati (2009) yang tidak ada namanya, Grammatik: lernen per
Maus Klick, dan masih banyak lainnya yang berbentuk flash. Selama ini belum
ada penelitian tentang CD-Interaktif Grammatik: Lernen per Maus Klick,
sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana penerapan media CD-Interaktif
Grammatik: Lernen per Maus Klick sebagai latihan pemantapan. Penelitian ini
diadakan bagi siswa kelas X pada semester 2, maka sesuai KTSP salah satu tema yang diajarkan pada semester tersebut adalah kehidupan sekolah" lebih sesuai
dengan KTSP, maka peneliti memilih media Grammatik: Lernen per Maus Klick
karena isi media Grammatik: Lernen per Maus Klick sesuai dengan tema yang
sedang diajarkan pada saat penelitian.
Berdasarkan kondisi pembelajaran bahasa Jerman di SMA Lab UM, maka
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SMA Lab UM yang berjudul
Penerapan Media CD-Interaktif Grammatik: Lernen per Maus Klick
untuk pembelajaran bahasa Jerman di kelas X SMA Lab UM .
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini berdasarkan latar
belakang di atas adalah sebagai berikut.
(1) Bagaimana kemampuan siswa dalam mengkonjugasikan haben dan
menentukan bestimmter und unbestimmter Artikel sebelum
menggunakan Media CD-Interaktif Grammatik: Lernen per Maus
Klick ?
(2) Bagaimana penerapan Media CD-Interaktif Grammatik: Lernen per
Maus Klick untuk pembelajaran bahasa Jerman di kelas X SMA Lab
UM?
(3) Bagaimana kemampuan siswa dalam mengkonjugasikan haben dan
menentukan bestimmter und unbestimmter Artikel sesudah
menggunakan Media CD-Interaktif Grammatik: Lernen per Maus
Klick ?
11.19
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: PENERAPAN MEDIA CD-INTERAKTIF GRAMMATIK: LERNEN PER MAUS KLICK UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JERMANDI KELAS X SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Rating: