A. Latar Belakang Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar
Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah
Pos Pelayanan Terpadu
(
Posyandu
)
yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat itu
sendiri. Posyandu merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola
oleh masyarakat dengan dukungan tekhnis petugas Puskesmas. Kegiatan
Posyandu meliputi 5 program pelayanan kesehatan dasar, yaitu Kesehatan Ibu dan
Anak
(
KIA
)
, Imunisasi, Keluarga Berencana
(
KB
)
, Perbaikan Gizi dan
Penanggulangan Diare (
Firyadi, 2008
)
.
Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama
dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat,
penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan
dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi.
Kader kesehatan merupakan perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam
pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan
diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan
terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya
(
Zulkifli,
2003
)
.
Posyandu sebagai upaya kesehatan berbasis masyarakat apabila kita amati
akhir-akhir ini seperti telah kehilangan keterpaduannya, sehingga persepsi masyarakat bahwa posyandu hanya sebagai pos penimbangan balita. Hal ini
cukup beralasan karena keberadaan posyandu di tengah-tengah masyarakat hanya
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tumbuh kembang anak secara dini
(
Nain,
2008
)
.
Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak
balita adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan
kesehatan anak balita dititik beratkan kepada upaya pencegahan an peningkatan
kesehatan dan pada pengobatan dan rehabilitasi. Pelayanan kesehatan anak balita
ini dapat dilakukan dipuskesmas, puskesmas pembantu, polindes terutama di
posyandu. Saat ini posyandu sangat primadona. Pemerintah Indonesia dengan
kebijakan Kepmenkes mengupayakan untuk mengaktifkan kembali kegiatan di
posyandu, karena posyandulah tempat paling cocok untuk memberikan pelayanan
kesehatan pada balita secara menyeluruh dan terpadu.
Salah satu upaya untuk mengetahui kondisi gizi balita adalah dengan
membawa anak ke posyandu untuk dilakukan penimbangan walaupun sudah tidak
lagi mendapatkan imunisasi dan makanan tambahan dari petugas kesehatan.
Penimbangan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 tahun sampai 5 tahun di
Posyandu (
Haryamin, 2009
)
.
Kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya peran posyandu
menyebabkan terhambatnya proses pelayanan kesehatan yang baik bagi para
balita, karena posyandu di Indonesia banyak yang tidak berfungsi sehingga
menyebabkan temuan balita bergizi buruk (
Trihono, 2005
)
. Puskesmas Antara Makassar merupakan salah satu puskesmas di
Makassar yang telah melaksanakan program revitalisasi posyandu dengan jumlah
16 posyandu. Dari 16 posyandu yang ada, terdapat 2 buah posyandu mandiri, 1
buah posyandu purnama, dan 13 buah posyandu madya. Adapun data jumlah
balita pada tahun 2007 sebanyak 1378 orang, tahun 2008 sebanyak 1641 orang,
dan pada bulan Maret 2009 sebanyak 1218 orang anak balita. Sedangkan rata-rata
jumlah kunjungan balita ke posyandu pada tahun 2007 sebanyak 652
(
47,3%)
anak balita tiap bulannya, tahun 2008 sebanyak 912
(
55,6%)
orang anak balita
setiap bulannya, dan pada tahun 2009 sampai pada bulan Oktober sebanyak 1065
(
87,4%)
tiap bulannya. Data kunjungan balita ke posyandu oleh balita per
triwulan tahun 2009, menunjukkan bahwa pada bulan Januari sampai Maret
sebanyak 3087 kunjungan, bulan April sampai Juni sebanyak 3624 kunjungan dan
pada bulan Juli sampai September sebanyak 3868 kunjungan
(
Data Puskesmas
Antara Makassar, 2009
)
.
Dari data tersebut di atas memberikan gambaran bahwa jumlah kunjungan
balita ke posyandu terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun dan dari
bulan ke bulan. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengetahui faktor-
faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Antara Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memfokuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah tingkat pengetahuan ibu berhubungan dengan kunjungan balita di
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar?
2. Apakah peran serta kader posyandu berhubungan dengan kunjungan balita di
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar?
3. Apakah peran petugas kesehatan berhubungan dengan kunjungan balita di
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar?
4. Apakah revitalisasi posyandu berhubungan dengan kunjungan balita di
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar?.
5. Faktor apakah yang paling berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu
Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar?.
11.34
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar
Rating: