A. Latar Belakang ANALISIS KEPATUHAN MELAKSANAKAN ANTENATAL CARE ( ANC ) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BATUA MAKASSAR 2009
Kehamilan merupakan merupakan salah satu hal yang menggembirakan
bagi pasangan dengan perkawinan yang didasari dengan cinta. Keinginan untuk
untuk memastikan kehamilannya lebih mendesak dan akan segera melakukan
pemeriksaan, terutama keluarga yang telah lama mendambakan keturunan
(
Kusmiyati, Wahyuningsi, & Sujiyatini
(
2008
)
. Pemeriksaan wanita hamil di
negara maju sekitar 15 kali selama kehamilannya, sedangkan di Indonesia
dianggap bahwa 4-5 kali pemeriksaan sudah cukup memadai untuk kehamilan
beresiko rendah (
Hanafi, 2006
)
.
Periode prenatal atau antenatal adalah periode persiapan, baik secara
fisik,yakni pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun psikologis,yakni
antisipasi menjadi orang tua
(
Bobak, Lowdermilk, & Jensen 2005
)
. Asuhan
antenatal care secara nyata mempunyai dampak positif terhadap penurunan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Asuhan antenatal sesungguhnya
meliputi cakupan, jumlah pemeriksaan dan mutu pemeriksaan. Dengan adanya
pemeriksaan antenatal diharapkan wanita hamil mengungkapkan keluhan yang
dialami sehingga petugas kesehatan memberikan informasi yang akurat.
Informasi mengenai kondisi janin membuat wanita hamil tidak mengalami stres
dengan perubahan-perubahan yang fisiologi pada wanita hamil
(
Hanafi, 2006
)
. Antenatal care dimulai segera setelah tidak mendapat haid
(
menstruasi
)
untuk memastikan kesehatan ibu hamil tersebut dan bayinya. Wanita hamil yang
memeriksakan kehamilannya dengan lengkap adalah kunjungan pertama
(
K1
)
,
kunjungan kedua
(
K2
)
, kunjungan ketiga
(
K3
)
,dan kunjungan keempat
(
K4
)
(
Prawirohardjo & Wiknjosastro, 2008
)
.
Sesuai hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain
penelitian tentang Faktor – faktor yang berhubungan dengan kepatuhan
pelaksanaan antenatal care pada ibu hamil di Puskesmas Barana Kecamatan
Barat Kabupaten Jeneponto dengan metode deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak
berhubungan dengan kepatuhan dimana responden yang patuh melaksanakan
ANC lebih banyak memiliki pendidikan rendah yaitu 34 orang dibanding
pendidikan tinggi sebanyak 16 orang. Responden yang tidak patuh melaksanakan
ANC lebih banyak memiliki tingkat pendidikan tinggi yaitu 4 orang
(
Lanja,
2006
)
.
Sedangkan penelitian lain di Puskesmas Tabaringan Kota Makassar
dengan metode kwantitatif, tentang factor-faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas Tabaringan
Kota Makassar, mengemukakan bahwa dari 42 responden menunjukan bahwa
dukungan keluarga tidak berhubungan dengan kepatuhan dalam melaksanakan
ANC di mana terdapat 28 orang yang memiliki dukungan keluarga cukup 19
orang yang patuh, dan 9 orang tidak patuh melakukan pemeriksaan kehamilan.
Sedangkan responden yang kurang mendapat dukungan dari keluarga sebanyak 14
orang yang memiliki kepatuhan 8 orang dan yang tidak patuh 6 orang
(
Karoma,
2009
)
.
Puskesmas Batua merupakan Puskesmas yang memiliki pelayanan rawat
jalan dan rawat inap untuk persalinan dan penyakit lainnya. Rawat jalan
termasuk melayani kesehatan ibu dan anak, untuk pelayanan ibu hamil pada
bulan Januari-Agustus 2009 jumlah kunjungan 844 orang yang terdiri dari
kunjungan pertama
(
K1
)
atau trimester I mencapai 844 orang
(
62,7 %
)
, dengan
umur kehamilan 0-13 minggu 807 orang
(
59,9%)
, 14-28 minggu 26 orang
(
1,9%)
, 29-36 minggu 11 orang
(
0,8%)
, sedangkan kunjungan kedua
(
K2
)
atau
trimester II 830 orang
(
61,6 %)
dengan umur kehamilan 0-13 minggu 17 orang
(
1,2%)
, 14-28 minggu 807 orang
(
59,9%)
, 29-36 minggu 6 orang
(
0,4%)
.
Selanjutnya kunjungan ketiga dan keempat
(
K3 dan K4
)
atau Trimester III
mencapai 799 orang
(
59,3 %
)
, dengan umur kehamilan 0-13 minggu 15 orang
(
1,1%)
,14-28 minggu 7 orang
(
0,5%
)
, 29-36 minggu 777 orang
(
57,7%
)
.
Menurut keterangan beberapa ibu hamil yang berkunjung di puskesmas
batua bahwa mereka memeriksakan kehamilan jika merasa mual dan muntah
yang sangat mengganggu, kemudian yang ibu lebih dari dua anak, kadang datang
sudah pada umur kehamilan lebih dari 14 minggu hal ini di sebabkan karena
kurangnya pengetahuan. Sesuai dengan data tersebut di atas maka ibu hamil
memeriksakan diri tidak sesuai dengan umur kehamilan sehingga peneliti ingin
melaksanakan penelitian dengan judul “Studi kualitatif tentang Analisis
Kepatuhan melaksanakan ANC pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Batua
Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masaalah yaitu :
“ Bagaimanakah kepatuhan ibu hamil dalam melaksanakan ANC di Puskesmas
Batua Makassar 2009 ?.
11.36
Unknown
Comment With Facebook!
4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: ANALISIS KEPATUHAN MELAKSANAKAN ANTENATAL CARE ( ANC ) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BATUA MAKASSAR 2009
Rating: