Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

ANALISIS KEPATUHAN MELAKSANAKAN ANTENATAL CARE ( ANC ) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BATUA MAKASSAR 2009

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
A. Latar Belakang ANALISIS  KEPATUHAN MELAKSANAKAN ANTENATAL CARE  ( ANC ) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BATUA MAKASSAR 2009

Kehamilan merupakan merupakan salah satu hal yang menggembirakan bagi pasangan dengan perkawinan yang didasari dengan cinta. Keinginan untuk untuk memastikan kehamilannya lebih mendesak dan akan segera melakukan pemeriksaan, terutama keluarga yang telah lama mendambakan keturunan ( Kusmiyati, Wahyuningsi, & Sujiyatini ( 2008 ) . Pemeriksaan wanita hamil di negara maju sekitar 15 kali selama kehamilannya, sedangkan di Indonesia dianggap bahwa 4-5 kali pemeriksaan sudah cukup memadai untuk kehamilan beresiko rendah ( Hanafi, 2006 ) . Periode prenatal atau antenatal adalah periode persiapan, baik secara fisik,yakni pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun psikologis,yakni antisipasi menjadi orang tua ( Bobak, Lowdermilk, & Jensen 2005 ) . Asuhan antenatal care secara nyata mempunyai dampak positif terhadap penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Asuhan antenatal sesungguhnya meliputi cakupan, jumlah pemeriksaan dan mutu pemeriksaan. Dengan adanya pemeriksaan antenatal diharapkan wanita hamil mengungkapkan keluhan yang dialami sehingga petugas kesehatan memberikan informasi yang akurat. Informasi mengenai kondisi janin membuat wanita hamil tidak mengalami stres dengan perubahan-perubahan yang fisiologi pada wanita hamil ( Hanafi, 2006 ) . Antenatal care dimulai segera setelah tidak mendapat haid ( menstruasi ) untuk memastikan kesehatan ibu hamil tersebut dan bayinya. Wanita hamil yang memeriksakan kehamilannya dengan lengkap adalah kunjungan pertama ( K1 ) , kunjungan kedua ( K2 ) , kunjungan ketiga ( K3 ) ,dan kunjungan keempat ( K4 ) ( Prawirohardjo & Wiknjosastro, 2008 ) . Sesuai hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain penelitian tentang Faktor – faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pelaksanaan antenatal care pada ibu hamil di Puskesmas Barana Kecamatan Barat Kabupaten Jeneponto dengan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan kepatuhan dimana responden yang patuh melaksanakan ANC lebih banyak memiliki pendidikan rendah yaitu 34 orang dibanding pendidikan tinggi sebanyak 16 orang. Responden yang tidak patuh melaksanakan ANC lebih banyak memiliki tingkat pendidikan tinggi yaitu 4 orang ( Lanja, 2006 ) . Sedangkan penelitian lain di Puskesmas Tabaringan Kota Makassar dengan metode kwantitatif, tentang factor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas Tabaringan Kota Makassar, mengemukakan bahwa dari 42 responden menunjukan bahwa dukungan keluarga tidak berhubungan dengan kepatuhan dalam melaksanakan ANC di mana terdapat 28 orang yang memiliki dukungan keluarga cukup 19 orang yang patuh, dan 9 orang tidak patuh melakukan pemeriksaan kehamilan. Sedangkan responden yang kurang mendapat dukungan dari keluarga sebanyak 14 orang yang memiliki kepatuhan 8 orang dan yang tidak patuh 6 orang ( Karoma, 2009 ) . Puskesmas Batua merupakan Puskesmas yang memiliki pelayanan rawat jalan dan rawat inap untuk persalinan dan penyakit lainnya. Rawat jalan termasuk melayani kesehatan ibu dan anak, untuk pelayanan ibu hamil pada bulan Januari-Agustus 2009 jumlah kunjungan 844 orang yang terdiri dari kunjungan pertama ( K1 ) atau trimester I mencapai 844 orang ( 62,7 % ) , dengan umur kehamilan 0-13 minggu 807 orang ( 59,9%) , 14-28 minggu 26 orang ( 1,9%) , 29-36 minggu 11 orang ( 0,8%) , sedangkan kunjungan kedua ( K2 ) atau trimester II 830 orang ( 61,6 %) dengan umur kehamilan 0-13 minggu 17 orang ( 1,2%) , 14-28 minggu 807 orang ( 59,9%) , 29-36 minggu 6 orang ( 0,4%) . Selanjutnya kunjungan ketiga dan keempat ( K3 dan K4 ) atau Trimester III mencapai 799 orang ( 59,3 % ) , dengan umur kehamilan 0-13 minggu 15 orang ( 1,1%) ,14-28 minggu 7 orang ( 0,5% ) , 29-36 minggu 777 orang ( 57,7% ) . Menurut keterangan beberapa ibu hamil yang berkunjung di puskesmas batua bahwa mereka memeriksakan kehamilan jika merasa mual dan muntah yang sangat mengganggu, kemudian yang ibu lebih dari dua anak, kadang datang sudah pada umur kehamilan lebih dari 14 minggu hal ini di sebabkan karena kurangnya pengetahuan. Sesuai dengan data tersebut di atas maka ibu hamil memeriksakan diri tidak sesuai dengan umur kehamilan sehingga peneliti ingin melaksanakan penelitian dengan judul “Studi kualitatif tentang Analisis Kepatuhan melaksanakan ANC pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Batua Makassar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masaalah yaitu : “ Bagaimanakah kepatuhan ibu hamil dalam melaksanakan ANC di Puskesmas Batua Makassar 2009 ?.

Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: ANALISIS KEPATUHAN MELAKSANAKAN ANTENATAL CARE ( ANC ) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BATUA MAKASSAR 2009