Follow me on Facebook! Follow me on Twitter!
 7projectsdistro.com - Toko Kaos Distro Online Terlengkap Termurah dan Terpercaya

Struktur Naratif Novel “Metemorfosis Cinta” Karya Wahyu Nur Hidayat Al -Aly

PanduanTOEFL Terbaik dengan Metode MindMap
A Latar Belakang Masalah Struktur Naratif Novel “Metemorfosis Cinta” Karya Wahyu Nur Hidayat Al -Aly

karya sastra hadir sebagai wujud nyata imajinasi kreatif dari seorang sastrawan dengan proses yang berbeda antara pengarang yang satu dengan pengarang yang lain, terutama dalam penciptaan cerita fiksi. Proses tersebut bersifat individualis artinya cara yang digunakan oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal, di antaranya metode, munculnya proses kreatif dan cara mengekspresikan apa yang ada dalam diri pengarang hingga bahasa penyampaian yang digunakan. Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, kemudian dengan adanya imajinasi yang tinggi seorang pengarang tinggal menuangkan masalah-masalah yang ada di sekitarnya menjadi sebuah karya sastra. Fiksi pertama-tama menyaran pada prosa naratif, yang dalam hal ini adalah novel dan cerpen, bahkan kemudian fiksi sering dianggap bersinonim dengan novel (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2000: 4). Prosa dalam pengertian karya sastra juga disebut fiksi (faction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discource). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah. Karya fiksi dengan demikian, menyaran pada suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan menjadi sungguh-sungguh sehingga ia tak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. Istilah fiksi sering dipergunakan dalam pertentangannya dengan realitas sesuatu yang benar ada dan terjadi di dunia nyata sehingga kebenarannya pun dapat dibuktikan dengan data empiris. Ada tidaknya, atau dapat tidaknya sesuatu yang dikemukakan dalam suatu karya sastra dibuktikan secara empiris inilah antara lain yang membedakan karya fiksi dengan nonfiksi. Tokoh, peristiwa, dan tempat yang disebut-sebut dalam fiksi adalah tokoh, peristiwa, dan tempat yang bersifat imajinatif, sedang pada karya nonfiksi bersifat faktual (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2000: 2).
Ada berbagai bentuk karya sastra, salah satunya yaitu novel. Novel dapat dikaji dari beberapa aspek, misalnya penokohan, isi, cerita, setting, alur, dan makna. Semua kajian itu dilakukan hanya untuk mengetahui sejauh mana karya sastra dinikmati oleh pembaca. Tanggapan membaca terhadap satu novel yang sama tentu akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat pemahaman dan daya imajinasi mereka, misal pada novel karya Wahyu Nur Hidayat yang berjudul . Metamorfosis Cinta yang selanjutnya disingkat NMC. NMC karya Wahyu Nur Hidayat menggambarkan secara gamblang warna-warni kehidupan remaja. Novel ini bercerita tentang segi kehidupan remaja yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat. NMC ini seolah menjadi secercah cahaya harapan di tengah himpitan sosial-ekonomi negeri ini. Penulisnya sangat apik dalam mengurai dan mendeskripsikan alur cerita dan tokoh. Narasi dialog terasa mengalir sehingga dapat membawa pembaca ke suatu dunia yang tanpa disadari bahwa itu dunia imajinasi. Novel ini bisa menjadi motivator kepada pembacanya untuk selalu berjuang pantang menyerah kepada keadaan.
NMC karya Wahyu Nur Hidayat dijadikan sebagai objek kajian dalam penelitian ini selain struktur naratif sebagai landasan penelitian yang utama, sementara unsur intrinsik akan menjadi pelengkap dalam menambah pemahaman pembaca akan maksud yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya.
Penelitian mengenai struktur karya sastra pernah dilakukan oleh Ridwan Haryoko Putro dengan judul “Struktur Naratif “Cerital Dewi Tanjung Sedhayung”. Selain itu, penelitian yang menyangkut nilai-nilai edukatif yang terdapat dalam karya sastra juga telah dilakukan sebelumnya oleh Ocviyanti Ahadah. dengan judul “Mengejar Matahari karya Titien Wattimena : tinjauan sosiologi sastra.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang ada dalam penelitian ini dapat dirumuskan sabagai berikut ini:
1. Bagaimana struktur naratif yang terdapat dalam NMC karya Wahyu Nur Hidayat? 2. Bagaimana jalinan unsur-unsur intrinsik dalam membangun struktur NMC karya Wahyu Nur Hidayat yang meliputi tema, plot, penokohan, latar dan sudut pandang;?

| Download File Lengkapnya... |
Like Skripsi Ini :

Baca Juga Judul Menarik Lainnya di Bawah INI :

Comment With Facebook!

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: Struktur Naratif Novel “Metemorfosis Cinta” Karya Wahyu Nur Hidayat Al -Aly

0 komentar:

Posting Komentar